HARIAN DISWAY – Ketegangan memuncak di Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. Sebanyak 50 narapidana berhasil kabur setelah membobol pintu keamanan dan menjebol atap lapas saat menjelang waktu berbuka puasa, Senin, 10 Maret 2025.
Hingga kini, baru 12 orang yang berhasil ditangkap, sementara 38 lainnya masih dalam pelarian. "Mayoritas yang kabur adalah napi kasus narkoba," ungkap Kepala Lapas Kutacane Andi Hasyim.
Aksi dramatis itu memicu upaya pencarian besar-besaran oleh pihak berwenang demi mengembalikan ketertiban di dalam lapas.
Kini, dari pihak Lapas mulai mendata bahwa sejumlah narapidana dan tahanan yang kabur menjelang waktu berbuka puasa.
BACA JUGA:Prabowo Berencana Berikan Amnesti Pada Ribuan Narapidana, Menteri HAM Ungkap Alasannya
Puluhan narapidana berhasil melarikan diri setelah merusak beberapa lapisan pintu keamanan dan menjebol atap gedung lapas.
Para pelaku yang melakukan upaya melarikan diri beberapa ada yang sudah ditangkap petugas lapas maupun kepolisian dan pihak terkait lainnya.
Namun, Pintu penjagaan diduga dibobol oleh napi dan tahanan yang selama ini mendekam di tempat tersebut berhamburan melarikan diri.
Andi mengatakan bahwa tiga pintu pengamanan lapas awalnya dalam kondisi terkunci. Dua pintu di antaranya berhasil dibobol.
"Karena pintu terakhir juga terkunci, akhirnya mereka lewat atap. Tahanan yang kabur didominasi kasus narkoba," ujarnya.
BACA JUGA:Hamas Serahkan Tiga Sandera Israel, Israel akan Bebaskan 369 Tahanan Palestina
Saat kejadian, imbuhnya, hanya ada 6 orang petugas keamanan, sedangkan penghuni lapas mencapai 362 orang.
"Untuk rasio keamanannya tidak berbanding. Jadi, kalau ada mobilisasi dari warga binaan, pasti tidak cukup," imbunya.
Adapun dugaan sebab narapidana kabur karena terdorong dari rekan-rekannya yang berhasil lolos untuk melarikan diri.
Sehingga timbul niat jahat untuk ikut-ikutan aksi pelanggaran pemasyarakatan itu.