"Dioven selama 30 menit. Jangan terlalu lama. Setelah itu, pide pun siap disajikan," ujar chef 40 tahun itu.
BACA JUGA:Anak Kos Wajib Tahu! Tip Berbuka Puasa Murah dan Sehat
Chef Ferdiyanzah menyajikan pide pada dua pengunjung Ciputra World Hotel Surabaya.-Ananda Tiyas Safina-HARIAN DISWAY
Rasa pide cukup beragam. Ada unsur rempah bumbu karinya. Gurih. Bagian pinggirnya paduan rasa lembut dan krispi. Keju mozarella dan keju parmesan menambah aneka rasa kue tersebut.
Hidangan itu cocok disajikan untuk menu berbuka. Selain mengenyangkan, bahan-bahan di dalamnya dapat memberi nutrisi yang cukup. Sehingga energi dalam tubuh akan meningkat.
Berdasarkan berbagai sumber, pide menjadi kuliner kebanggaan Turki. Menu tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner negara itu.
BACA JUGA:Tren Menu Berbuka Puasa Favorit 2025
Hidangan pide memiliki berbagai varian topping. Selain topping daging seperti kreasi Chef Ferdi, pide juga bisa diberi topping sayuran.
Kue itu dapat ditemukan di seluruh Turki. Terutama di toko-toko khusus yang disebut Pideci, yang menyajikan roti itu sepanjang hari.
Pide memiliki sejarah panjang yang berakar di kota Samsun, di kawasan Laut Hitam, sejak tahun 1725.
BACA JUGA:Maknyus, Ini 5 Sajian Berbuka Puasa dari Seluruh Dunia
Di banyak daerah, termasuk Antakya, penduduk setempat memiliki tradisi unik dalam menikmati pide.
Mereka menyiapkan topping di rumah. Lalu membawanya ke toko roti lokal atau firin untuk dipanggang dalam oven batu.
Tradisi itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sering disebut sebagai roti pipih Turki, pide berkembang sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah. Bentuknya menyerupai perahu. Teksturnya lembut di bagian dalam serta renyah di tepian.
BACA JUGA:6 Jenis Tempat Makan yang Cocok untuk Berbuka Puasa Ramadan
Pide juga menunjukkan pengaruh dari berbagai roti pipih khas Timur Tengah dan Mediterania. Sehingga dapat disebut sebagai simbol dari perpaduan budaya yang kaya.