Selain itu, kekhawatiran mengenai kondisi tubuh selama berpuasa juga bisa memicu stres tambahan. Mengelola stres dengan cara relaksasi, seperti meditasi, olahraga ringan, atau memperbanyak ibadah dengan penuh kesadaran, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon.
4. Penurunan atau Peningkatan Berat Badan
Perubahan pola makan selama Ramadan dapat menyebabkan berat badan naik atau turun secara drastis. Fluktuasi berat badan ini dapat mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron, yang mengatur siklus haid.
Penurunan berat badan yang terlalu drastis dapat menyebabkan tubuh masuk ke mode kelaparan, sehingga produksi hormon berkurang dan ovulasi terganggu.
BACA JUGA :Jenis Buah dan Sayur yang Membantu Detoksifikasi Tubuh Selama Puasa
Sebaliknya, kenaikan berat badan yang signifikan juga dapat meningkatkan kadar estrogen secara berlebihan, yang bisa memengaruhi siklus menstruasi. Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap stabil dengan pola makan yang sehat sangat penting.
5. Dehidrasi dan Kurangnya Cairan Tubuh
Kurangnya asupan cairan saat puasa bisa menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi ringan, yang dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem reproduksi.
Dehidrasi dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental dan memperlambat aliran darah ke organ-organ vital, termasuk rahim. Hal ini bisa berdampak pada keteraturan siklus menstruasi.
BACA JUGA: Manfaat Puasa Ramadan bagi Sistem Kekebalan Tubuh
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup selama sahur dan berbuka, serta menghindari konsumsi minuman berkafein yang dapat menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat.
6. Aktivitas Fisik yang Berbeda dari Biasanya
Beberapa orang mengurangi aktivitas fisik selama Ramadan, sementara yang lain justru meningkatkan ibadah dan kegiatan. Perubahan aktivitas ini bisa berdampak pada metabolisme dan keseimbangan hormon.
Jika aktivitas fisik berkurang drastis, metabolisme tubuh juga melambat, yang dapat berpengaruh pada siklus menstruasi.
BACA JUGA: 7 Perkara yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa Ramadan
Sebaliknya, jika aktivitas fisik meningkat tajam, seperti lebih sering beribadah dengan berdiri lama atau berjalan lebih jauh, tubuh mungkin mengalami stres fisik yang juga memengaruhi keseimbangan hormon.