HARIAN DISWAY - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah mengalami pelemahan, namun direksi dan komisaris perusahaan justru ramai-ramai memborong saham dengan harga murah.
Langkah itu dilakukan menjelang pembagian dividen senilai Rp 30,81 triliun atau setara dengan Rp 250 per saham kepada para pemegang saham.
Sebelumnya, pembayaran dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 12 Maret 2025.
BACA JUGA:Saham BBRI hingga BBCA Panen Cuan, IHSG Naik Hampir 4 Persen di Awal Maret!
BACA JUGA:Saham BBCA Anjlok hingga Rp 9.000 Gegara Serangan Ransomware? Begini Respons Manajemen!
Dalam perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, saham BBCA terkoreksi hingga 3,88 persen ke level Rp 8.075 dari harga pembukaan Rp 8.275.
Namun, beberapa direksi dan komisaris memanfaatkan momen itu untuk meningkatkan kepemilikan saham mereka.
Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 21 Maret 2025, tercatat dua direksi BCA yang membeli saham BBCA.
Lianawaty Suwono selaku director human capital of BCA membeli 239.300 saham dengan harga Rp 8.325 dan Rp 8.350 per saham, dengan total nilai transaksi sebesar Rp 1,99 miliar.
Kini, kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 2,8 juta saham atau setara dengan 0,002 persen dari total saham beredar.
Kemudian, Frengky Chandra Kusuma selaku managing director BCA membeli 321.942 saham di harga Rp 8.975 dan Rp 8.450 per saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 2,87 miliar.
BACA JUGA:Kiat Sukses Investor Pemula di Dunia Bursa Saham, Bisa Berhasil dengan Pendamping
BACA JUGA:Tips Pialang Saham, Jangan Panik saat Down
Setelah aksi itu, kepemilikan sahamnya naik menjadi 2,43 juta saham atau setara dengan 0,002 persen.
Jahja Setiaatmadja selaku presiden direktur BCA) membeli saham dalam lima kali transaksi dengan harga berkisar antara Rp 8.350 hingga Rp 8.500 per saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4,97 miliar.
Kini, kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 35,805 juta saham atau setara dengan 0,029 persen dari total saham beredar.
Pembagian dividen itu akan dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 24 Maret 2025 pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA:Saham Nintendo Anjlok Setelah Teaser Switch 2, Investor dan Gamer Kecewa
BACA JUGA:Saham Brigit Biofarmaka (OBAT) Langsung Naik Setelah Diluncurkan
Aksi borong saham yang dilakukan oleh para petinggi BBCA tersebut mencerminkan optimisme terhadap kinerja perusahaan di masa depan, meskipun tekanan di pasar modal masih terasa.
Dengan total dividen sebesar Rp 36,98 triliun yang dibagikan pada tahun buku 2024, BBCA mempertegas posisinya sebagai salah satu emiten dengan kinerja terbaik di pasar modal Indonesia.
Aksi beli saham oleh direksi dan komisaris di tengah tekanan pasar memperlihatkan kepercayaan diri terhadap fundamental perusahaan yang tetap solid. (*)