Makna Tersembunyi di Balik Ucapan yang Sering Diucapkan saat Lebaran

Kamis 03-04-2025,15:00 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Heti Palestina Yunani

Ucapan ini sering ditujukan kepada siapa saja, baik yang baru bekerja, baru menikah, atau sedang merintis usaha. Kalimat ini mengandung doa agar kehidupan semakin membaik dan penuh berkah.

Daripada melihatnya sebagai tekanan untuk sukses, lebih baik kita anggap sebagai bentuk dukungan dan motivasi untuk terus berusaha.

BACA JUGA: 5 Pertanyaan Umum Saat Lebaran dan Cara Menjawabnya, Salah Satunya Kapan Nikah?

Dalam kehidupan, doa dan harapan baik dari orang lain sering kali menjadi sumber semangat yang tidak kita sadari. Oleh karena itu, menerima ucapan ini dapat membuat kita lebih optimis dalam menjalani hari esok.

5. "Jangan Lupa Mampir ke Rumah" = Ajakan yang Menjaga Kebersamaan

Kalimat ini sering kali terlontar ketika bertemu sanak saudara atau teman lama. Bukan sekadar basa-basi, tetapi hal ini menunjukkan bentuk keinginan untuk tetap menjalin silaturahmi dan untuk menjaga kerukunan.

Jika kita benar-benar menyempatkan waktu untuk berkunjung, ini bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan yang mungkin sempat merenggang karena kesibukan masing-masing.

Sebab, Lebaran adalah saat yang tepat untuk merajut kembali kedekatan dengan orang-orang yang jarang kita temui.

6. "Jangan Lupa Oleh-Oleh" = Bentuk Keakraban dan Tradisi Berbagi

Oleh-oleh menjadi simbol perhatian dan kenangan dari perjalanan yang dilakukan. Lebih dari sekadar barang, membawa oleh-oleh bisa menjadi cara untuk menunjukkan rasa sayang kepada keluarga dan teman.

Meskipun terkesan sebagai candaan, di baliknya terdapat rasa keakraban dan kebiasaan berbagi terhadap sesama.

BACA JUGA: 6 Rekomendasi Ide Hampers Lebaran

Ucapan-ucapan saat Lebaran bukan hanya rangkaian kata yang diulang setiap tahun, tetapi juga bisa menjadi pengingat agar kita lebih menghargai kebersamaan.

Daripada merasa terganggu dengan pertanyaan atau komentar tertentu, kita bisa menghadapinya dengan sikap yang lebih santai dan bersikap terbuka.

Ketika bertemu kerabat saat Lebaran, cobalah resapi setiap ucapan dengan hati yang lebih lapang. Dengan begitu, mudik bukan hanya sekadar perjalanan pulang, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kategori :