Marc Marquez (MM93): "Jika aku masuk [untuk menukar motor] dan keluar dari pitlane, aku akan start terakhir, kan?. [Terakhir] di grid dan tanpa penalti long lap?"
Marco Rigamonti (MR): "Ya, kamu start terakhir."
MM93: "Tapi tanpa [penalti]?"
MR: "Ya."
Tap pada titik itu, Rigamonti ragu-ragu, "Eh, aku tidak yakin bagaimana cara kerjanya."
Ia kemudian menoleh ke manajer tim Davide Tardozzi dan bertanya: "Jika ia [Marquez] sekarang ingin start dari boks, dengan motor kering...?"
BACA JUGA:Resmi! Grand Prix Valencia Tetap di Kalender MotoGP hingga 2031
BACA JUGA:Michelin Perkenalkan Ban Baru untuk GP Austin 2025
Davide Tardozzi: "Ia akan melaju kencang."
MR: "Bukan, tanpa memasukkan motornya. Maksudnya, ia ingin start dari pit lane, dan meninggalkan motornya di grid."
MM93: "Iya, pasti kan? Aku start paling belakang, dan udah itu aja. Kayak aku enggak pernah start di luar prosedur saja."
MR: "Ya, ia start paling belakang.
Marc Marquez bikin start MotoGP Amerika chaos, ini yang sebenarnya terjadi. Foto: Marc Marquez berlari ke garasi untuk menukar motor di Sirkuit COTA, 31 Maret 2025. -TNT Sports-
Rigamonti kemudian menjelaskan konsekuensei menukar motor setelah pemanasan. Tapi ia sama sekali tidak menyebut soal penalti ride through. "Atau, ia melakukan pemanasan dengan motor itu (ban basah), lalu masuk pit lane. Ia akan start dari pit lane," paparnya.
BACA JUGA:MotoGP Gempar! Toprak Razgatlioglu Dikabarkan Tinggalkan BMW untuk Honda
BACA JUGA:Rumor Perpecahan Pedro Acosta dan KTM Memanas, Albert Valera Angkat Bicara