HARIAN DISWAY - Memasuki hari raya Idulfitri, lagu-lagu bernuansa Lebaran kembali menghiasi berbagai media sosial, televisi, maupun radio.
Salah satu lagu yang tak pernah lekang oleh waktu adalah Hari Lebaran, ciptaan komponis legendaris Indonesia. Ismail Marzuki.
Ismail telah menelurkan beberapa karyanya yang sangat terkenal. Seperti Halo, Halo Bandung dan Indonesia Pusaka.
BACA JUGA:Anies Siapkan Perpustakaan Bertaraf Internasional seperti Taman Ismail Marzuki untuk Daerah
Lagu Hari Lebaran telah mengalami berbagai aransemen oleh para seniman. Seperti Tasya Kamila, Deredia, hingga Sentimental Moods.
Lagu Hari Lebaran menjadi populer saat dibawakan oleh kelompok vokal Lima Seirama di RRI pada tahun 1952.
Menurut Seabad Ismail Marzuki: Senandung Melintas Zaman, buku biografi karya Ninok Leksono, lagu Hari Lebaran dinyanyikan pertama kali oleh penyanyi bernama Didi.
Ia menyanyikan lagu tersebut dengan diiringi Orkes Mus Mualim. Didi merupakan nama samaran dari Suyoso Karsono. Ia saat itu merahasiakan identitasnya. Karena tidak ingin diketahui orang.
BACA JUGA:Sejarah April Mop, Lelucon Mewarnai Hari Penuh Canda
Divisi keroncong orkes Lief Java pada 1936. Ismail Marzuki berdiri keempat dari kanan. --Wikimedia Commons
Kepopuleran lagu Hari Lebaran merambah hingga negara tetangga Malaysia. Bahkan dinyanyikan oleh seniman legendaris P. Ramlee, yang turut memperkenalkan istilah “Lebaran” di negaranya.
Lagu itu sempat juga dibawakan ulang oleh musisi modern. Seperti Gita Gutawa dan Deredia. Keduanya membuat versi lebih lengkap. Berbeda dengan Sentimental Moods yang hanya menyajikannya dalam versi instrumental.
Menurut pengamat musik Michael Haryo Bagus Raditya, Hari Lebaran memadukan unsur jazz dan musik Melayu. Serta memiliki 3 nuansa kuat dalam liriknya yang berisi religi, hiburan, dan kritik sosial.
BACA JUGA:3 Karya Besar Eka Kurniawan yang Mengguncang Dunia Sastra
Lagu itu dibuka dengan lirik yang menggambarkan suka cita menyambut hari kemenangan. Ada pula frasa populer seperti “minal aidin wal faidzin, maafkan lahir dan batin,” serta harapan agar para pemimpin membawa kesejahteraan bagi rakyat.