Dalam pertemuan bilateral, Xi menggambarkan hubungan Tiongkok-Vietnam berada di titik balik sejarah dan mendorong kedua negara untuk melangkah maju bersama.
BACA JUGA:Tiongkok Melirik ASEAN, Xi Jinping Lawatan ke Tiga Negara
Ia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas rantai pasokan global serta memperkuat perdagangan bebas di tengah meningkatnya proteksionisme global.
Presiden Tiongkok Xi Jinping melihat karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi pada 15 April 2025, sementara Donald Trump menyindir bahwa pertemuan tersebut bertujuan merugikan AS.--Athit Perawongmetha / POOL / AFP
Sebagai simbol penutup lawatan, Xi memberikan penghormatan kepada tokoh revolusi Vietnam Ho Chi Minh di mausoleum yang terletak di pusat kota Hanoi.
Melalui artikel yang diterbitkan di surat kabar resmi Vietnam, Nhan Dan, Xi juga mengkritik perang dagang dan proteksionisme, dan menyebut itu tidak akan menguntungkan siapa pun.
BACA JUGA:Kunjungan Kejaksaan Tiongkok ke Kejagung RI Perkuat Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Prosecutors
Ia mengajak negara-negara Asia Tenggara untuk menjaga sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan stabil.
Tiongkok dan Vietnam sendiri memiliki hubungan ekonomi yang erat dan menjalin kemitraan strategis tingkat tinggi.
Meskipun keduanya sama-sama dipimpin oleh partai komunis, Vietnam tetap menjalankan strategi diplomasi “bambu” dengan menjaga hubungan baik baik dengan Tiongkok maupun Amerika Serikat.
BACA JUGA:Prabowo Bertemu Xi Jinping di Beijing, Ini Tujuh Kesepakatan Yang Ditandatangani
Kunjungan Presiden Xi ke Vietnam menjadi bagian dari tur Asia Tenggara yang selanjutnya membawanya ke Malaysia dan Kamboja.
Pemerintah Tiongkok menyebut perjalanan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat pengaruh regional serta merespons dinamika perdagangan dan geopolitik global yang terus berubah.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.