Rumah Prabowo Banjir Karangan Bunga dari Korban EDCCash

Sabtu 19-04-2025,19:50 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Ratusan karangan bunga dikirim ke rumah pribadi Presiden Prabowo Subianto oleh Korban EDCCash yang meminta keadilan yang belum terpenuhi. Deretan karangan bunga dengan berbagai kata-kata itu dipajang di sekitar rumah pribadi Presiden Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sejak Jumat, 18 April 2025.

Dengan kiriman itu korban minta perhatian presiden untuk menuntaskan kasus ADCCash yang belum memenuhi rasa keadilan.

Sebelumnya, para korban juga menyambangi  Gedung Merah Putih KPK Gedung merah putih (KPK) untuk melaporkan hilangnya barang bukti aset EDCCash yang diduga digelapkan oleh oknum Jaksa dan penyidik Bareskrim Polri.

"Kami sudah melakukan segala upaya baik ke DPR RI dan kemarin pula kami di panggil oleh Komjak namun Kornjak tidak memberikan solusi apapun, kami yakin Bapak Presiden Prabowo Subianto akan mengusut dan mengawal tuntas kasus ini," kata Siti Mylanie Lubis selaku kuasa hukum korban.

BACA JUGA:Demokrasi di Persimpangan: Prabowo, Jokowi, dan Masa Depan Politik Indonesia Pascatransisi Kekuasaan

BACA JUGA:Prabowo Tanda Tangani UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI sebelum Lebaran

Menurut Siti, para korban tak tahu harus ke mana lagi mengadu untuk meminta keadilan. Sebab, selama 5 tahun terakhir, para korban terus dipimpong padahal sudah ada putusan pengadilan yang memerintahkan para terpidana untuk mengganti kerugian korban yang mencapai Rp 1,4 Triliun. 

"Karena beliau tegak lurus dalam memberantas mafia koruptor yang berseragam, kami yakin Pak Prabowo akan mendengar permintaan kami untuk mendapat keadilan," ungkapnya. 

Sementara itu, kuasa hukum lainnya Dohar Jani Simbolon menyampaikan, kasus sudah terlalu lama. Korbannya mencapai 600-an orang sudah banyak yang menangis karena kelaparan, tidak memiliki mata penghasilan dan tidak memiliki tempat tinggal. “Sedangkan para oknum pelaku dibiarkan bebas berkeliaran tanpa memikirkan nasib para korban yang rata rata adalah masyarakat kecil," terangnya.

"Maka dari itu kami mohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk segera mengusut kasus ini jangan biarkan oknum berseragam lagi lagi mencoreng wajah hukum di negeri in," kata Dohar.

Sebelumnya, para korban sudah melaporkan oknum Polisi dan Jaksa yang diduga telah menggelapkan dana dan aset terdakwa yang sudah disita ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA:Dapur MBG Prabowo di Kalibata Rugi Hampir Rp 1 Miliar, 65.000 Porsi Belum Dibayar!

BACA JUGA:Prabowo Tiba di Tanah Air Usai Lawatan ke Timur Tengah, Lanjut Bertemu Wakil Perdana Menteri Rusia di Istana Negara

"Jadi dari awal akan kita sampaikan bahwa kita melapor ini pihak aparat penegak hukum ya dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan terkait dengan banyaknya barang bukti yang disita yang dirampas oleh kepolisian pada saat penyitaan tanpa surat tanda penyitaan, dan juga tidak masuk di dalam berkas di pengadilan," ujar Kuasa Hukum Korban, Dohar Jani Simbolon di Gedung Merah Putih KPK, pada Rabu, 16 April 2025.

Dohar menjelaskan bahwa KPK bisa memberikan titik terang atas kehilangan barang bukti ini. Terdapat barang yang digadai, padahal menjadi bukti perkara.

Kategori :