Mengapa Sulit Menjadi Morning Person?

Minggu 04-05-2025,17:00 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Setiap tahun, kita seringkali membuat resolusi untuk menjadi lebih baik, lebih produktif, dan lebih disiplin. Salah satu resolusi yang paling umum adalah menjadi "morning person" atau orang yang bisa bangun pagi dengan penuh semangat.

Namun, kenyataannya, meskipun niat sudah ada, banyak dari kita yang masih kesulitan untuk bangun lebih pagi. Apa yang menyebabkan perbedaan besar antara keinginan untuk bangun pagi dan kenyataan yang kita hadapi setiap pagi? Mari kita telaah lebih dalam tentang fenomena ini.

Banyak orang ingin menjadi lebih produktif dengan memulai hari lebih awal. Bangun pagi dipercaya dapat memberikan banyak manfaat, seperti memiliki waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan, olahraga, atau hanya menikmati waktu tenang sebelum dunia mulai bergerak.

BACA JUGA: Kebiasaan Kecil di Pagi Hari yang Bisa Ubah Cara Pandang Hidup

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Applied Social Psychology, orang yang bangun lebih pagi cenderung merasa lebih positif dan memiliki kontrol lebih besar atas hari mereka.

Mereka dapat memulai aktivitas dengan lebih terorganisir dan merasa lebih siap menghadapi tantangan. Selain itu, menjadi morning person juga dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.

Menurut Dr. Christopher Randler, seorang profesor psikologi dari University of Education in Heidelberg, orang yang bangun lebih pagi memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang cenderung begadang.

BACA JUGA: Dampak Positif Berjemur di Pagi Hari untuk Kesehatan

Dengan memulai hari lebih awal, kita juga memberikan ruang untuk aktivitas fisik dan mental yang menyehatkan. Namun, realitanya, bagi sebagian orang, menjadi morning person bukanlah hal yang mudah.

Salah satu alasan utamanya adalah perbedaan pola tidur atau circadian rhythm masing-masing individu. Setiap orang memiliki ritme biologis yang berbeda, yang memengaruhi jam tidur dan bangun mereka.

Orang dengan ritme tubuh yang lebih cocok dengan jadwal malam, seperti banyak pekerja kreatif atau mereka yang bekerja di industri hiburan, mungkin merasa lebih produktif di malam hari.

Berdasarkan penelitian dari National Sleep Foundation, orang dewasa rata-rata membutuhkan antara 7 hingga 9 jam tidur setiap malam.

BACA JUGA: Manfaat Mengonsumsi Jus Wortel di Pagi Hari untuk Kesehatan Tubuh

Namun, banyak orang yang kesulitan tidur lebih awal karena berbagai faktor, mulai dari pekerjaan yang menuntut hingga kebiasaan menggunakan gadget sebelum tidur.

Menatap layar ponsel atau komputer sebelum tidur dapat menunda produksi melatonin, hormon yang membantu kita merasa ngantuk, sehingga membuat kita tetap terjaga lebih lama.

Kategori :