Cara Pakai ChatGPT Biar Produktivitas Meningkat (Tanpa Overreliance)

Cara Pakai ChatGPT Biar Produktivitas Meningkat (Tanpa Overreliance)

ChatGPT dapat menjadi alat bantu yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijak dan proporsional. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Di era digital saat ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT semakin banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh pelajar, pekerja kantoran, hingga pelaku industri kreatif.

Kehadirannya memberi kemudahan dalam menyusun dokumen, mencari referensi cepat, bahkan menjadi teman berdiskusi. Namun, penggunaan yang tidak bijak juga bisa berdampak buruk, terutama jika terlalu bergantung pada teknologi tersebut.

ChatGPT adalah model bahasa buatan OpenAI yang diluncurkan secara publik pada 2022. Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan, menyusun teks, menerjemahkan, bahkan memberi saran penulisan.

Menurut laporan Statista tahun 2024, ChatGPT memiliki lebih dari 180 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan digunakan di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Chat GPT Banjir Protes, Dianggap Melanggar Undang-Undang

Kemampuannya yang luas membuat banyak orang terbantu, namun sejumlah pakar mengingatkan tentang potensi “overreliance” atau ketergantungan berlebihan. Hal ini dapat mengikis kemampuan berpikir kritis, membentuk kebiasaan instan, serta melemahkan karakter orisinal seseorang dalam berkarya.

Agar produktivitas meningkat tanpa kehilangan kualitas pribadi, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan : 

Pertama : tentukan terlebih dahulu tujuan spesifik sebelum menggunakan ChatGPT. Pengguna yang tahu apa yang dibutuhkan akan lebih mudah mendapatkan jawaban tepat. Misalnya, jika hendak menyusun draf laporan, buat kerangka dasarnya terlebih dahulu lalu minta bantuan ChatGPT menyempurnakan struktur atau menambahkan data yang relevan.


Kementerian Kominfo RI (2024) bahkan menekankan pentingnya literasi digital sebagai bentuk perlindungan dari penyebaran hoaks berbasis AI. -Freepik-

Kedua : verifikasi setiap informasi yang diperoleh. Karena ChatGPT bukan mesin pencari real-time, informasi yang diberikan bisa saja sudah usang atau tidak sesuai konteks lokal.

BACA JUGA: Open AI Chat GPT-4 Makin Canggih, Tingkatkan Akurasi di 27 Bahasa

Cek kembali ke sumber terpercaya seperti BPS, Katadata, atau jurnal ilmiah. Kementerian Kominfo RI (2024) bahkan menekankan pentingnya literasi digital sebagai bentuk perlindungan dari penyebaran hoaks berbasis AI.

Ketiga : gunakan ChatGPT sebagai asisten, bukan pengganti. Dalam kegiatan seperti menyusun rencana presentasi atau merancang strategi konten media sosial, misalnya cobalah buat dulu kerangka dasarnya secara mandiri, lalu gunakan ChatGPT untuk menyarankan urutan penyampaian, bahasa yang sesuai audiens, atau menambahkan sudut pandang yang lebih tajam.

Cara ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi, tetapi juga melatih keterampilan berpikir strategis dan pengambilan keputusan, alih-alih sekadar menyalin hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: