5 Cara untuk Berhenti Menjadi Workaholic

5 Cara untuk Berhenti Menjadi Workaholic

Ikuti lima cara ini untuk berhenti menjadi workaholic.-yurii yarema-iStock

HARIAN DISWAY - Dalam dunia serba cepat, bekerja keras sering kali dipandang sebagai simbol kesuksesan. Hingga beberapa orang memiliki kecanduan dalam bekerja. Mereka biasanya disebut sebagai workaholic.

Jika Anda merasa tidak bisa berhenti bekerja, bahkan saat akhir pekan atau hari libur, mungkin sudah waktunya mengevaluasi ulang kebiasaan Anda. Karena harus ada batas yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan personal.

Menjadi workaholic bukan hanya soal durasi kerja yang panjang. Tapi juga soal ketergantungan emosional terhadap pekerjaan. Tanpa disadari, itu bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial Anda.

BACA JUGA:Efek Zeigarnik, Cara Otak Menyimpan Pekerjaan yang Belum Usai

Berikut beberapa cara untuk perlahan-lahan melepaskan diri dan kembali pada keseimbangan kehidupan Anda.

1. Sadari Pola Kerja Anda

Langkah pertama untuk berhenti menjadi workaholic adalah menyadari bahwa Anda memang terlalu fokus pada pekerjaan. Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan berikut untuk mengetahui pola kerja Anda.

  1. Apakah saya merasa bersalah jika tidak produktif?
  2. Apakah saya terus memikirkan pekerjaan saat sedang bersama keluarga atau teman?
  3. Apakah saya sering menunda waktu makan, tidur, atau istirahat karena pekerjaan?

Jika jawabannya “ya”, berarti Anda bisa disebut sebagai seorang workaholic dan sudah waktunya melakukan perubahan.

BACA JUGA:Generasi Milenial: Tren Berpindah-pindah Pekerjaan dalam Era Modern

2. Evaluasi Alasan di Balik Kecanduan Kerja


Cari tahu apa yang membuat Anda kecanduan akan pekerjaan.-Damir Cudic-iStock

Setiap orang memiliki alasan tersendiri mengapa mereka menjadi seorang workaholic. Beberapa alasannya adalah mereka takut gagal dan mengecewakan, ingin pembuktian diri, atau ingin meraih kenyamanan finansial.

Cobalah pikirkan dan gali lebih dalam tentang apa alasan personal Anda menjadi workaholic. Mengenali akar penyebab bisa membantu Anda menyusun strategi yang lebih tepat untuk berhenti.

3. Tetapkan Batas Waktu Bekerja

Salah satu tanda khas workaholic adalah tidak memiliki batas antara jam kerja dan waktu pribadi. Mereka sering menggunakan waktu luar jam kerja untuk meneruskan pekerjaan. Mulailah dengan menentukan jam kerja yang jelas.

BACA JUGA:Lelah dengan Pekerjaan? Ini 5 Kegiatan Positif yang Dapat Mengurangi Stres

Misalnya, berhenti bekerja maksimal pukul 18.00 dan benar-benar menutup laptop setelah itu. Gunakan reminder atau alarm sebagai penanda waktu berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: oxfordcbt