Produktif Bukan Kompetisi tapi Serasa Kalah Terus, Mengapa?

Senin 12-05-2025,17:00 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Dalam dunia yang serba cepat ini, kita sering kali dihadapkan pada tekanan untuk selalu menjadi lebih produktif. Produktiivitas, yang dulunya dianggap sebagai indikator kemajuan pribadi, kini sering kali diukur berdasarkan pencapaian orang lain.

Hal ini semakin diperparah dengan kemajuan teknologi yang membuat kita lebih mudah terhubung dengan banyak orang dan melihat kesuksesan mereka. Lantas, mengapa meskipun kita berusaha untuk produktif, rasanya kita justru merasa kalah atau tertinggal?

BACA JUGA: 5 Alasan Mengapa Jatuh Cinta Membuat Anda Kurang Produktif

Perasaan kalah atau tertinggal meskipun sudah berusaha produktif sering kali muncul karena adanya perbandingan yang tidak sehat.

Banyak orang terjebak dalam siklus untuk mengejar pencapaian yang lebih tinggi, yang sebenarnya lebih merupakan kompetisi dengan orang lain daripada perkembangan diri mereka sendiri.

Hal ini semakin diperburuk oleh media sosial yang menampilkan gambaran sempurna dari kehidupan orang lain, seolah-olah mereka selalu sukses dan berada di puncak. Padahal, kenyataannya tidak semua yang terlihat di media sosial mencerminkan kehidupan nyata.

BACA JUGA: 4 Kiat Agar Kembali Produktif Setelah Libur Lebaran

Menurut survei yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), perasaan cemas, stres, dan depresi yang sering dialami individu muda semakin meningkat akibat perbandingan sosial yang tidak realistis.


Produktivitas seharusnya tidak menjadi ajang kompetisi. --Pinterest

Dalam survei tersebut, sekitar 70% peserta melaporkan bahwa mereka merasa tertekan untuk mencapai tingkat kesuksesan yang sama seperti yang terlihat di media sosial.

Hal ini menunjukkan bagaimana tekanan untuk menjadi produktif, yang sebenarnya adalah untuk diri sendiri, berubah menjadi kompetisi yang merugikan.

BACA JUGA: Mengatur Pola Tidur Sesuai Sunnah untuk Hidup Lebih Sehat dan Produktif

Fenomena merasa kalah meskipun sudah produktif ini lebih banyak dialami oleh generasi muda yang terhubung dengan media sosial dan perkembangan teknologi.

Para pekerja kreatif, profesional muda, dan pelajar sering kali merasa bahwa mereka harus selalu lebih produktif dan lebih sukses daripada orang lain, tanpa memberi ruang bagi diri mereka sendiri untuk berkembang sesuai dengan tempo mereka masing-masing.

Perbandingan ini sering kali tidak sehat, karena tidak memperhitungkan konteks atau perjalanan hidup setiap individu. Selain itu, para pekerja yang memiliki pekerjaan yang sangat tergantung pada kinerja mereka, seperti dalam dunia startup atau industri kreatif, cenderung merasa tekanan yang lebih besar.

Kategori :