Poin-Poin Pesan Paskah Urbi et Orbi Paus Fransiskus, Serukan Persaudaraan dan Perdamaian Dunia

Selasa 22-04-2025,15:15 WIB
Reporter : Firna Novelia Sari*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus telah meninggal dunia pada 21 April 2025 di Casa Santa Marta, pukul 07.35 waktu setempat. Paus berpulang dalam usia 88 tahun.

Pada Hari Paskah, Paus Fransiskus sempat menyapa umat Katolik yang berkumpul di St. Peter Square. Dilanjutkan dengan pembacaan Urbi et Orbi atau pesan untuk kota dan dunia dari Paus. Dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli.

Pesan itu dibuka dengan seruan "Kristus telah bangkit, haleluya!", dilanjutkan dengan pemaparan tentang kekuatan cinta Kristus yang telah menang melawan kegelapan dalam dunia ini.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Vatikan Sebut Stroke dan Gagal Jantung sebagai Penyebab


Paus Fransiskus saat perayaan Paskah di St. Peter's Square-Daniel Ibanez-CNA

"Cinta telah menang atas kebencian, terang atas kegelapan, dan kebenaran atas kepalsuan. Pengampunan telah menang atas balas dendam," ujarnya ketika itu.

Paus berbicara mengenai kebangkitan Kristus sebagai kekuatan yang menyembuhkan dan memberdayakan.

Tetapi, Paus juga berpidato tentang kejahatan yang masih ada di dunia ini. "Kejahatan belum lenyap dari sejarah. Kejahatan akan tetap ada sampai akhir," ungkapnya. Diserukan pula bahwa kejahatan tidak akan berkuasa bagi penerima rahmat Hari Paskah.

Paus Serukan Harapan

Sekali lagi Paus memberi seruan atas bangkitnya Kristus, "Kristus, harapanku, telah bangkit". Meyakinkan bahwa bangkitnya Kristus merupakan dasar atas harapan umat Katolik sedunia.

BACA JUGA:Fransiskus, Paus Orang-Orang Lemah, Paus Orang-Orang Terpinggirkan, Paus Kita Semua

Bagi mereka yang dipenuhi kesedihan dan kesusahan, Paus meyakinkan bahwa tangisan mereka tidaklah sia-sia. Bahwa Kristus mendengar tangisan itu. Paus juga mengasihi seluruh kehidupan. Termasuk umat manusia sebagai pengisi kehidupan tersebut.

"Di mata-Nya, setiap kehidupan itu berharga. Kehidupan seorang anak dalam kandungan ibunya, begitu pula kehidupan orang-orang tua dan orang sakit. Jangan anggap mereka sebagai orang-orang terbuang," serunya.

Paus Kritik Kekerasan dan Serukan Kepedulian

Paus melanjutkan pesannya dengan mengkritisi besarnya rasa haus manusia akan darah. Ia mengatakan, "Betapa besarnya keinginan untuk mati, keinginan untuk membunuh. Itu semua kita saksikan setiap hari dalam banyak konflik yang berkecamuk di berbagai belahan dunia."

BACA JUGA:Wafat di Usia 88 Tahun, Paskah Jadi Kemunculan Terakhir Paus Fransiskus

Anak-anak manusia diberi pesan untuk saling menjaga satu-sama lain. Untuk menjaga manusia yang rentan dan terpinggirkan. Terlepas dari perbedaan kepercayaan, adat istiadat, dan cara hidup. Karena semua adalah anak Tuhan.

Perdamaian untuk Konflik Palestina-Israel

Kategori :