HARIAN DISWAY - Pada 22 April, dunia memperingati Hari Bumi (Earth Day) sebagai momen untuk merefleksikan hubungan manusia dengan lingkungan. Tapi, tahukah anda bagaimana awal mula peringatan ini dan apa makna pentingnya di tengah kondisi bumi saat ini?
Di tahun 2025, Hari Bumi bukan sekadar peringatan tahunan, namun juga sebagai pengingat akan tanggung jawab bersama untuk menjaga satu-satunya rumah yang kita miliki, yaitu planet bumi.
Sejarah Hari Bumi
Hari Bumi pertama kali diperingati pada tahun 1970 di Amerika Serikat, dipelopori oleh seorang senator bernama Gaylord Nelson. Saat itu, dunia sedang menghadapi berbagai krisis lingkungan, mulai dari polusi udara yang parah, sungai-sungai yang tercemar, hingga tumpahan minyak besar-besaran.
BACA JUGA: Link Twibbon dan Poster Hari Bumi 2025 Gratis dengan Kumpulan Ide Ucapan
Sekitar satu juta orang berpartisipasi pada perayaan Hari Bumi pertama di New York City 1970-NYC Dept. of Records and Information Services-State of the Planet - Columbia University
Nelson ingin mengajak masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Gerakan ini sukses besar dengan lebih dari 20 juta orang turun ke jalan, menjadikan Hari Bumi 1970 sebagai tonggak lahirnya kesadaran lingkungan modern.
Kini, Hari Bumi diperingati secara global di lebih dari 190 negara—termasuk Indonesia.
Tema Hari Bumi 2025
Tema resmi Hari Bumi 2025 adalah "Our Power, Our Planet" atau "Kekuatan Kita, Planet Kita". Tema ini mengajak seluruh masyarakat dunia untuk bersatu dalam mempercepat transisi ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan.
Mengapa masih Relevan?
Tahun demi tahun, kondisi lingkungan terus berubah, dan sayangnya, banyak yang mengarah ke hal negatif. Mulai dari pemanasan global, naiknya permukaan air laut, krisis air bersih, hingga kebakaran hutan masih sering terjadi di berbagai belahan dunia.
Hari Bumi bukan hanya soal menanam pohon atau kampanye hijau sesaat, tetapi juga mengingatkan kita bahwa setiap tindakan—sekecil apapun juga akan berdampak pada planet ini.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Anda tidak harus menjadi aktivis lingkungan untuk berkontribusi. Berikut beberapa aksi sederhana yang bisa anda lakukan seperti menanam pohon atau merawat tanaman di rumah, selain memperindah ruangan, tanaman membantu menyerap CO₂ dan menghasilkan oksigen.
Berpartisipasi dalam gerakan bersih-bersih lingkungan, bersih-bersih pantai, sungai, atau taman. Alih-alih menggunakan plastik sekali pakai, gunakan tas belanja kain, botol minum isi ulang, dan wadah makan sendiri.
Menanam pohon guna berpartisipasi dalam Hari Bumi 2025-okugawa-iStock
Makna Hari Bumi 2025
Makna dari tema ini adalah seruan global untuk memperkuat aksi kolektif dalam transisi menuju energi terbarukan. Melalui kampanye ini, masyarakat dunia diajak bersatu demi mewujudkan target melipatgandakan listrik bersih pada tahun 2030.
BACA JUGA: Kumpulan 25 Kata-Kata Bijak RA Kartini
Hari Bumi 2025 menjadi momen penting untuk merefleksikan peran kita dalam menjaga dan memulihkan bumi melalui tindakan nyata, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, beralih ke energi bersih, dan mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
Hari Bumi 2025 bukan sekadar perayaan. Ini adalah momen refleksi—apakah kita sudah hidup berdampingan dengan alam atau justru terus merusaknya?Bumi tidak butuh kita. Tapi kita butuh bumi. Maka dari itu, sudah saatnya kita menjaga dan merawatnya, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga bagi generasi mendatang. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya