Pink Tax, Alasan Dibalik Mahalnya Produk untuk Perempuan

Selasa 29-04-2025,09:30 WIB
Reporter : Firna Novelia Sari*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Saat berbelanja, konsumen perempuan seringkali harus membayar lebih mahal dibandingkan laki-laki untuk produk dengan kegunaan yang sama. 

Fenomena itu dikenal sebagai pink tax. Itu bukanlah pajak resmi dari pemerintah. Melainkan istilah untuk menggambarkan perbedaan harga berdasarkan gender.

Seputar Pink Tax

Pink tax, atau pajak merah muda, adalah kenaikan harga pada produk yang dipasarkan kepada wanita. Sementara produk sama yang dikhususkan untuk pria biasanya lebih murah. 

BACA JUGA:Cara Mengatur Keuangan Ala Gen Z Agar Tetap Bebas Finansial dan Tetap Enjoy!

Meskipun disebut pajak, pink tax bukanlah pajak resmi. Melainkan sebuah fenomena yang menyangkut diskriminasi harga berbasis gender.

Mengapa disebut pink tax? Karena barang-barang yang ditujukan untuk wanita biasanya berwarna merah muda. Baik warna produk itu sendiri maupun kemasannya saja.

Kenaikan harga itu biasanya berlaku untuk barang-barang perawatan pribadi. Seperti sampo, pisau cukur, deodoran, dan lain-lain. Tidak hanya itu, keperluan jasa seperti dry cleaning biasanya memiliki perbedaan harga.


Pisau cukur untuk perempuan dibandrol dengan harga yang lebih mahal.-Firn-Getty Images

Begitu juga barang-barang keperluan untuk anak. Seperti pakaian, sepatu, mainan, dan lain-lain. Dibuktikan bahwa keperluan untuk anak perempuan lebih mahal daripada untuk anak laki-laki.

BACA JUGA:Fenomena Kecanduan Membeli Blind Box di Kalangan Anak Muda

Penyebab Adanya Pink Tax

1.Strategi Pemasaran

Kebanyakan perusahaan yang mengeluarkan produk untuk perempuan memasarkannya seolah-olah produk tersebut adalah produk spesial atau premium.

Pemasaran itu biasanya dilakukan dengan mendesain produk dengan lebih menarik bagi perempuan. Atau menunjukkan “keunggulan” lain yang dinilai layak untuk dihargai lebih mahal.

Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih siap untuk membayar harga lebih tinggi untuk pembelian mereka. Hal itu bisa disebabkan karena melekatnya pink tax dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Klaster Usaha Manggis di Bali Didukung BRI Kembangkan Jaringan Pemasaran

2. Standar dan Ekspektasi Sosial

Ekspektasi terkait perawatan dan kebersihan pribadi turut berkontribusi dalam pink tax. Wanita sering diharapkan untuk lebih banyak berinvestasi dalam perawatan dan penampilan. 

Kategori :