Penampilan adalah sesuatu yang harus dijaga, meskipun produk kecantikan tidaklah murah--iStock
Hal itu juga berkontribusi pada kehidupan sehari-hari wanita. Lihat saja beauty priviledge: wanita yang terlihat lebih cantik dan menarik akan cenderung lebih dihargai dan diperlakukan lebih baik.
Selain itu, kurangnya transparansi dalam penetapan harga juga memungkinkan perusahaan untuk menerapkan pink tax tanpa menerima konsekuensi apapun.
BACA JUGA:Brand Kecantikan Lokal Mulai Runtuh: Imbas ’Fast Beauty’ yang Makin Marak?
3. Harga Produksi dan Marketing
Psikoterapis Kelly Hearn menyebut bahwa perempuan lebih cenderung untuk menjadi konsumen yang etis. Mereka lebih peduli dan awas dalam proses produksi dari produk yang dibeli.
Itulah mengapa terdapat produk kecantikan berlabel vegan atau cruelty-free. Produk itu lebih disukai wanita. Karena tidak melibatkan proses menyakiti hewan dalam produksinya.
Perusahaan besar mengetahui hal itu. Sehingga mereka menaikkan biaya produksi untuk menciptakan produk yang dibuat secara etis. Lalu memasarkannya pada perempuan dengan harga yang tinggi pula.
BACA JUGA:Penguatan UMKM, Mencegah Inflasi
Permasalahan yang Lebih Mendalam
Pada Maret 2021, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyampaikan bahwa pekerja perempuan dibayar 11-20% lebih rendah daripada laki-laki. Meskipun mereka menduduki posisi yang sama.
Kesenjangan upah berdasarkan gender itu diperparah dengan adanya pink tax, yang membuat perempuan harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhannya.
Produk personal hygiene, misalnya, adalah jenis produk yang harus rutin dibeli. Hal itu yang membuat pengeluaran perempuan lebih banyak. Di satu sisi, upah mereka lebih sedikit daripada upah laki-laki.
BACA JUGA:Cara Mengatur Keuangan Bulanan untuk Gaji di Bawah 5 Juta
Kesadaran konsumen menjadi kunci utama dalam melawan pink tax. Konsumen perempuan bisa menghadapi pink tax dengan membandingkan harga atau memilih produk unisex untuk kesehatan finansial. (*)
*) Mahasiswi magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.