Asap putih mengepul dari cerobong asap di atap Kapel Sistina yang menandakan bahwa paus baru terpilih pada 13 Maret 2013 di Vatikan. Para kardinal Katolik akan bertemu pada 7 Mei 2025, untuk memulai pemungutan suara untuk memilih paus baru.--Andreas SOLARO / AFP
BACA JUGA:Paus Fransiskus: Kesederhanaan Sampai Akhir Hayat
Vatikan melaporkan bahwa para kardinal sudah menggelar beberapa pertemuan umum untuk saling mengenal lebih baik sebelum konklaf.
Kardinal Gualtiero Bassetti, 83, mantan kepala konferensi uskup Italia, mengatakan, mungkin ada beberapa kesulitan karena pemilih belum pernah sebanyak ini. "Dan tidak semua orang saling mengenal," katanya kepada surat kabar Italia Corriere della Sera.
Hingga kini, belum ada calon kuat yang dipastikan. Namun, Kardinal Pietro Parolin dari Italia menjadi salah satu kandidat yang banyak disebut-sebut.
BACA JUGA:Mengenal Gereja Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus
Kardinal Jose Cobo dari Spanyol mengatakan bahwa hasil konklaf sulit diprediksi, sama seperti kepemimpinan Paus Fransiskus yang penuh kejutan.
Selain itu, banyak kardinal berusia muda yang baru pertama kali memilih. Sehingga proses pemilihan bisa berlangsung cepat atau justru membutuhkan waktu beberapa hari.
Masyarakat berharap paus baru kelak mampu menghadapi berbagai tantangan dunia. Termasuk menyelesaikan krisis pelecehan seksual, serta meneruskan semangat pembaruan yang dibawa oleh Paus Fransiskus.
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya