Dedi Mulyadi akan Kirim Siswa-Siswa Bermasalah ke Barak TNI-Polri, Begini Kriterianya!

Rabu 30-04-2025,11:05 WIB
Reporter : Devia Nafasya
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa siswa-siswa bermasalah yang terlibat dalam tindakan menyimpang.  Seperti tawuran hingga kecanduan game. Mereka akan dikirim ke barak TNI-Polri untuk menjalani pendisiplinan.

Kebijakan itu, menurut Dedi, bertujuan untuk membina pelajar yang kerap membuat keributan di sekolah maupun lingkungan rumah.

BACA JUGA:Aura Cinta Vs Gubernur Dedi Mulyadi, Dari soal Rumah Digusur hingga Wisuda Dihapus

Ia menekankan bahwa program tersebut tidak muncul tiba-tiba, melainkan hasil pembahasan dengan TNI-Polri serta mendapat dukungan dari para kepala sekolah di Jawa Barat.

“Salah satu kriterianya adalah tukang tawuran, tukang mabok, tukang main ML yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau sore, ke orang tua melawan. Melakukan pengancaman,” ujar Dedi di Kompleks Parlemen, Selasa, 29 April 2025.

BACA JUGA:Lepas Petugas Haji Indonesia ke Tanah Suci, Hilman Latief: Dedikasikan Diri Layani Jemaah

Selain itu, siswa yang kecanduan bermain gim seperti Mobile Legends hingga lupa waktu, suka begadang, melawan orang tua, hingga melakukan ancaman terhadap keluarga juga termasuk dalam daftar yang akan dikirim ke barak.

Tak hanya perilaku di rumah, pelanggaran di lingkungan sekolah juga menjadi pertimbangan.

Dedi menyebut bahwa siswa yang kerap membuat keributan saat proses belajar mengajar, sering membolos, atau tidak sampai ke sekolah setelah berangkat dari rumah, juga akan dibina lewat program ini.

BACA JUGA:Jansen Manansang Terseret Kasus Eksploitasi OCI, Begini Jejak Karir dan Dedikasinya di Dunia Konservasi Alam

“Di sekolah bikin ribut. Bolos terus. Dari rumah berangkat ke sekolah, ke sekolah enggak nyampe. Kan kita semua dulu pernah gitu,” katanya.

Dedi memastikan program itu tidak dibuat secara sepihak. Selain melibatkan TNI-Polri dan kepala sekolah, kebijakan ini juga mendapat respons positif dari masyarakat.

“Kebijakan ini sangat disetujui oleh orang tua. Dicek di media sosial siapa yang paling mendukung kebijakan saya, rakyat Jabar,” imbuhnya. 

*) Mahasiswa magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kategori :