Katering Haji Makkah Menyajikan Cita Rasa Nusantara untuk Jamaah Indonesia

Sabtu 10-05-2025,14:19 WIB
Reporter : Sherly Zahira Umami
Editor : Mohamad Nur Khotib

Kemudian, penyimpanan untuk bumbu kering, suhu ruangan dijaga di level 6 derajat Celcius supaya tetap awet.

Di sebelah ruangan bumbu, terdapat lemari pendingin untuk menyimpan daging sapi dan ayam. 

Saat Tim Media Center Haji melihat ke dalam, suhu dingin begitu terasa hingga ke kulit. Suhu freezer hingga di bawah minus 31 sederajat itu digunakan agar makanan benar terjaga keawetan.

Daging dan ayam yang sudah siap diolah itu lalu dipotong di ruangan khusus. Selanjutnya baru dicampur dengan sayuran dan bumbu.

Azhari lantas menunjukkan sebuah panci fresto  berukuran besar yang mampu merebus 500 kilogram daging. 

"Satu ekor sapi bisa masuk, kita punya delapan fresto," ujarnya. 

Makanan yang sudah dimasak lantas di-packing menggunakan boks berlapis aluminium untuk menjaga kehangatan dan keawetan.

"Makanan yang sudah dipacking lalu dimasukkan ke lemarin pendingin, dan jika sudah mau dibawa ke jamaah dipanaskan terlebih dahulu,” imbuhnya.

Pengemasan makanan dibagi tiga warna. Untuk warna hijau digunakan untuk konsumsi pagi hari. Tertulis di sana paling lambat makanan dikonsumsi pukul 09.00.

Kemudian, untuk kemasan warna biru untuk siang dan tertulis paling lambat pukul 16.00. Terkahir, yakni warna merah buat konsumsi malam hari dan tertulis hingga paling lambat pukul 21.00.

BACA JUGA:Daker Makkah Siap Sambut Jamaah Haji Indonesia, Ini Layanan yang Disiapkan

Adapun satu warna lain berwarna orange untuk konsumsi penyambutan jamaah. Kadaker Makkah Ali Machzumi mengimbau jamaah agar makan tepat pada waktunya. Jangan sampai makan pagi dikonsumsi hingga petang. Hal ini penting agar kualitas makanan dapat terus terjaga. 

"Total ada 55 dapur yang sudah kita siapkan buat jamaah haji di Makkah," ujarnya.

*) Mahasiswa magang dari Universitas Trunojoyo Madura

Kategori :