75 Tahun Kemenag Urus Ibadah Haji, Tahun Depan Dialihkan ke BPH

75 Tahun Kemenag Urus Ibadah Haji, Tahun Depan Dialihkan ke BPH

Kementerian Agama menegaskan tahun 2025 menjadi tahun terakhir pengelolaan haji. Mulai 2026, kewenangan penuh akan dipegang Badan Penyelenggara Haji (BPH).--Pinterest

HARIAN DISWAY - Tahun 2025 menjadi penanda berakhirnya era Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengelola ibadah haji.

Mulai 2026 alias tahun depan, tanggung jawab itu akan sepenuhnya diambil alih oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH) sebagai lembaga baru yang ditunjuk pemerintah.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan hal itu dalam penutupan operasional haji 1446 H/2025 M yang berlangsung di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Senin, 14 Juli 2025.

BACA JUGA:Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 447 Jamaah Wafat dan 3 Masih Dicari

Selama 75 tahun, pelaksanaan ibadah haji diatur oleh Kemenag. Namun, mulai tahun depan, seluruh teknis pelaksanaan ibadah haji.

Termasuk keberangkatan, pelayanan di Arab Saudi, hingga kepulangan jamaah, semua akan dikendalikan oleh BPH.

Langkah itu dinilai sebagai bagian dari modernisasi tata kelola haji, dengan harapan lebih adaptif terhadap tantangan zaman dan kebutuhan jamaah. 

BACA JUGA:40 Orang Jemaah Haji Masih Dirawat di Saudi, Kemenag Sediakan Kontak Tim Penghubung

Nasaruddin menekankan pentingnya dukungan semua elemen bangsa dalam menyukseskan transisi ini. Menurutnya, penting berkolaborasi lintas sektor termasuk peran masyarakat.

BACA JUGA:Pemulangan Haji Debarkasi Surabaya Tuntas, Seorang Jamaah Hilang Masih dalam Pencarian

“Kita berdoa sekaligus membantu ya, bukan hanya mendoakan tapi kita bantu bersama,” tegas Nasrullah. Ia berharap pelaksanaan ibadah haji kedepannya akan lebih sempurna. 

Peralihan ini merupakan langkah menuju pengelolaan haji yang lebih profesional. Pemerintah telah menyiapkan regulasi dan struktur pendukung bagi BPH. 

Kewenangan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah penyelenggaraan haji di indonesia. Diharapkan, kehadiran BPH dapat membawa sistem pelayanan haji yang lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas ibadah jamaah. (*)

*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: