PASURUAN, HARIAN DISWAY - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 yang digelar Pemkot Pasuruan mendapatkan perhatian dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan. Para pimpinan DPRD setempat mendorong Pemkot Pasuruan memilah dan menjawab problematika yang ada di akar rumput sehingga RPJMD yang dihasilkan nanti menjadi petunjuk arah pembangunan daerah hingga lima tahun ke depannya.
Ketua DPRD Kota Pasuruan HM. Toyib mengungkapkan, dari hasil reses masing-masing anggota dewan dapat dianalisis problematika pelayanan publik yang dihadapi masyarakat yaitu seputar pendidikan dan kesehatan. Kedua hal tersebut harus mendapatkan perhatian eksekutif untuk mencarikan jalan keluar. Beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat di antaranya, masih adanya pungutan berdalih sumbangan atau iuran di sekolah yang sering memberatkan wali murid. Kemudian, sarpras pendukung di sekolah-sekolah negeri khususnya untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang masih kurang.
Toyib meminta Pemkot Pasuruan lebih peka menangkap aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Hampir semua reses menangkap aspirasi masyarakat dalam hal pendidikan dan kesehatan. Keduanya ini memang kebutuhan dasar dan harus mendapatkan perhatian,” ujar Toyib.
Permasalahan dalam pelayanan kesehatan disebut Toyib juga perlu mendapatkan perhatian ekstra. Keluhan masyarakat atas pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) masih banyak. Antrean di poli-poli yang terlalu panjang dan memakan waktu menjadi catatan legislatif.
BACA JUGA:Musrenbang Kota Pasuruan Berbasis Data Empiris dan Evaluasi Berkala
BACA JUGA:Mantan Waket 1 DPRD Kota Pasuruan Pertanyakan Pengesahan Perda Dana Cadangan untuk JLU
“Ini menjadi PR bersama untuk mencari solusinya,” ujarnya.
Toyib optimistis di pemerintahan lima tahun ke depan akan ada banyak kemajuan di Kota Pasuruan. Oleh karena itu, laki-laki yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan itu mendorong Pemkot Pasuruan serius menganalisis skala prioritas Pembangunan nantinya. Dalam rencana pembangunan ke depannya, legislatif mendorong inovasi pemangku kebijakan untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Inovasi dibutuhkan saat merancang program-program daerah. Memang harus banyak belajar dari daerah lain supaya punya ide dan gagasan,” terangnya.
Sementara itu, Musrenbang RPJMD dibuka langsung oleh Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo dan dihadiri Wakil Wali Kota Pasuruan, Sekretaris Daerah, Pimpinan DPRD, jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat, Lurah, dan organisasi masyarakat.
Dalam sambutannya, Mas Adi menekankan pentingnya Musrenbang sebagai fondasi dalam merancang arah pembangunan Kota Pasuruan lima tahun ke depan.
Ketua DPRD Kota Pasuruan H.M. Toyib menyampaikan sambutan dalam Musrenbang Kota Pasuruan.-Humas DPRD Kota Pasuruan-
“Kerangka dasar ini sebagai acuan pelaksanaan program kerja yang termanifestasikan dalam rencana kerja pemerintah daerah,” ujar Mas Adi.
Mas Adi menuturkan bahwa perencanaan yang baik harus bersandar pada kerangka dasar yang kuat, serta pendekatan berbasis data empiris dan evaluasi sistematis.
“Kami ingin Musrenbang ini menggunakan pendekatan evidence-based policy, yakni pengambilan keputusan yang berdasarkan pada data empiris dan evaluasi sistematis. Bukan hanya top-down berdasarkan rumusan teknokratik Pemkot, tapi juga melalui pendekatan bottom-up,” tegasnya.