SURABAYA, HARIAN DISWAY - Menjelang Iduladha 1446 H, arus distribusi hewan kurban ke Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan.
Badan Karantina Jawa Timur memastikan seluruh hewan yang masuk melalui pelabuhan dalam kondisi sehat dan bebas penyakit menular, terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Berdasarkan data sistem Best Trust Satuan Pelayanan (Satpel) Ketapang, sejak April hingga awal Mei 2025, terdapat 1.211 kali pengiriman hewan kurban dengan total 28.429 ekor hewan kurban yang masuk ke Jawa Timur.
”Meningkatnya lalu lintas hewan kurban ke Jatim diperkirakan memiliki nilai ekonomi mencapai Rp511,7 miliar,” kata Kepala Karantina Jawa Timur Hari Yuwono Ady, Selasa, 13 Mei 2025.
Menurutnya, nilai ekonomi tersebut diprediksi akan terus bertambah mendekati Hari Raya Iduladha yang jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025 mendatang.
BACA JUGA:Naik 24 Persen! Segini Jumlah Hewan Kurban di Jatim
BACA JUGA:Sungai Surabaya Bebas 'Racun Rumen Hewan Kurban': Tim Gabungan Patroli, Sanksi Menanti!
Ia menjelaskan, seluruh hewan kurban yang masuk wajib dilengkapi sertifikat karantina dari daerah asal.
”Selain dokumen, hewan harus sudah divaksin PMK, lolos uji laboratorium, dan menjalani masa karantina,” tegasnya.
Ia menegaskan, petugas karantina di Pelabuhan Ketapang, Tanjungwangi, Jangkar, dan Kalbut secara rutin memeriksa kondisi fisik hewan, kelengkapan dokumen, serta kebersihan alat angkut.
”Kami verifikasi barcode eartag vaksinasi PMK dan melakukan disinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit,” jelas Hari.
Hari menekankan, semua pembayaran jasa karantina dilakukan secara non-tunai sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 27 Tahun 2024.
BACA JUGA:5 Tip Memilih Hewan Kurban yang Baik untuk Iduladha
BACA JUGA:Wow! Jawa Timur Punya 30.229 Tempat Pemotongan Hewan Kurban Berizin
"Tidak ada pungutan liar. Prosesnya transparan dan sesuai aturan," imbuhnya.