Drama Kontrak Jorge Martin, Adakan Pertemuan Rahasia dengan Aprilia di Le Mans

Selasa 13-05-2025,19:40 WIB
Reporter : Bagus Aji
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Jorge Martin kembali menjadi sorotan di paddock MotoGP usai kabar pertemuannya dengan manajemen Aprilia Racing di Le Mans mengemuka.

Pembalap Spanyol itu dikabarkan ingin mengaktifkan klausul keluar (exit clause) dari kontraknya lebih awal, menyusul performanya yang minim akibat cedera.

Namun, pihak Aprilia menilai klausul tersebut tak bisa diterapkan karena penurunan performa Martin bukan disebabkan kegagalan teknis, melainkan cedera panjang.

Kedua belah pihak pun sepakat menunda evaluasi hingga GP San Marino, September mendatang. Drama itu menjadi lanjutan reputasi Martin yang bisa memainkan celah kontrak demi masa depan karirnya.

BACA JUGA:MotoGP Prancis 2025: Johann Zarco Cetak Sejarah, Ungkap Rahasia Lap Pertama yang Chaos

BACA JUGA:Drama Hujan Warnai MotoGP Le Mans 2025, Johann Zarco Juara di Kampung Halaman

Saat gelaran MotoGP Grand Prix Le Mans akhir pekan lalu, muncul kabar bahwa Jorge Martin (Aprilia Racing) pergi dari Andorra ke Prancis, bukan sekadar untuk menyaksikan balapan, melainkan untuk menghadiri pertemuan tertutup dengan para petinggi tim pabrikan Aprilia.

Pertemuan tersebut membahas keinginan Jorge Martin untuk mengaktifkan klausul exit dalam kontraknya. Berdasarkan isi kontrak, Martin memiliki hak untuk mengaktifkan klausul tersebut apabila performanya dianggap tidak memenuhi ekspektasi—khususnya dilihat dari jumlah poin klasemen pembalap hingga seri Grand Prix Prancis.

Namun, situasinya tidak sesederhana itu. Meskipun klausul tersebut memberi celah bagi Jorge Martin untuk mundur tanpa penalti finansial, hal ini hanya berlaku bila performa dianggap merosot signifikan, bukan karena faktor cedera.

Saat ini, Jorge Martin belum meraih poin sama sekali musim ini karena dibekap cedera panjang yang menghambat penampilannya. Oleh karena itu, secara hukum Aprilia menilai bahwa alasan performa buruk tidak dapat dipakai untuk mengaktifkan klausul tersebut.

Senin pagi, 12 Mei waktu Prancis, tercapai kompromi antara kedua pihak. Disepakati bahwa evaluasi performa Jorge Martin akan ditunda hingga seri Grand Prix San Marino, yang akan berlangsung di Sirkuit Misano pada 12–14 September 2025. Martin menyetujui penangguhan tersebut.

BACA JUGA:MotoGP Prancis 2025: Quartararo Pole Position, Tapi Marc Marquez Juara Sprint Race

BACA JUGA:Tercepat di Sesi Latihan, Marc Marquez Ogah Jadi Favorit di MotoGP Prancis

Situasi ini menimbulkan kontroversi. Sebab, performa Jorge Martin yang belum optimal lebih disebabkan oleh cedera dibandingkan kegagalan proyek teknis Aprilia RS-GP 2025. Namun, ini bukan kali pertama Jorge Martin menggunakan celah kontrak untuk membuka jalan keluar dari sebuah tim.

Kilas balik ke tahun 2020 saat Martin masih membalap di kelas Moto2 bersama Red Bull KTM Ajo, ia sebenarnya memiliki klausul otomatis untuk naik ke kelas MotoGP bersama KTM.

Namun, klausul performa lainnya menyebut bahwa ia berhak mundur jika tidak ada pembalap KTM yang masuk 10 besar klasemen hingga 30 Juni 2020. Karena pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi saat itu, tidak ada pembalap KTM yang meraih posisi 10 besar hingga tanggal tersebut.

Jorge Martin pun menggunakan celah itu untuk mengakhiri kontraknya dan menandatangani kesepakatan dengan Ducati, membuka jalan menuju musim gemilang pada 2024.

KTM sempat kecewa. Direktur Olahraga Pit Beirer kala itu menyatakan bahwa dirinya “terluka” oleh keputusan Martin. Namun pada tahun 2024, Beirer mengonfirmasi bahwa semua masalah itu telah dilupakan.

BACA JUGA:Resmi! Johann Zarco Bertahan di Honda MotoGP hingga 2027

BACA JUGA:Yamaha Siap Hadirkan Mesin Terbaru YZR-M1 di MotoGP Le Mans 2025

Kini, Jorge Martin kembali berada di persimpangan karier. Meskipun masih terikat dengan Aprilia hingga akhir musim 2026, langkah-langkahnya telah mengindikasikan kemungkinan ia keluar lebih awal.

Honda Factory MotoGP disebut-sebut sebagai tim yang berpotensi merekrutnya. Namun, reputasi Jorge Martin sebagai pembalap yang kerap memanfaatkan klausul kontrak bisa menjadi pertimbangan serius bagi tim-tim lain.

Kepercayaan adalah kunci dalam dunia MotoGP. Dan meskipun Martin dikenal cepat di lintasan, keputusannya di luar sirkuit bisa menentukan masa depannya. Bersama sang manajer, Albert Valera, "Martinator" tetap menjadi figur kuat di dalam dan luar lintasan—meski kontroversi terus membayangi langkahnya. (Bagus Aji) 

Kategori :