Menlu AS Kembali Telepon Netanyahu, Bahas Krisis Gaza dan Nasib Sandera

Minggu 18-05-2025,10:21 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 17 Mei 2025 untuk membahas kondisi terbaru di Jalur Gaza. 

Panggilan telepon ini merupakan komunikasi kedua mereka dalam tiga hari terakhir, menyusul dimulainya kembali serangan besar-besaran Israel ke wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, Rubio dan Netanyahu berbicara mengenai situasi kemanusiaan di Gaza dan upaya pembebasan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas. 

BACA JUGA:Israel Luncurkan Operasi Militer Kereta Perang Gideon, Serangan di Gaza Akan Diperluas

“Keduanya mendiskusikan situasi di Gaza serta upaya bersama untuk membebaskan semua sandera yang tersisa,” kata Bruce dalam pernyataannya sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).


Orang-orang memeriksa kehancuran di daerah pemukiman di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada 7 April 2025. Menlu AS menghubungi Netanyahu pada Sabtu, 17 Mei 2025 untuk membahas kondisi terbaru di Jalur Gaza. --Eyad BABA / AFP

Panggilan ini dilakukan setelah Israel mengumumkan operasi militer baru yang ditujukan untuk "mengalahkan Hamas", dengan perluasan serangan ofensif di seluruh Gaza.

Beberapa serangan dalam dua hari terakhir telah menewaskan lebih dari dua puluh orang.

Serangan terbaru Israel ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap pemerintah Netanyahu akibat memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. 

BACA JUGA:Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel

Wilayah tersebut masih diblokade ketat oleh Israel, membuat distribusi bantuan kemanusiaan sangat terbatas dan rakyat sipil semakin menderita.

Marco Rubio, dalam kutipan wawancaranya dengan media CBS yang akan ditayangkan penuh pada Minggu, 18 Mei 2025, ia menyerukan untuk segera mengakhiri konflik dengan adanya gencatan senjata. 

Ia menambahkan bahwa rakyat Gaza tidak seharusnya terus menderita, meskipun ia tetap menyalahkan Hamas sebagai penyebab utama konflik ini. 

BACA JUGA:120 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Hamas Desak Masuknya Bantuan Sebagai Syarat Negosiasi

“Kami tentu tidak ingin rakyat terus menderita seperti sekarang, dan kami menyalahkan Hamas atas hal itu, tetapi bagaimanapun juga, mereka sedang menderita,” ungkapnya. 

Kategori :