BACA JUGA:423 Jamaah Haji Gelombang Kedua Asal Padang Tiba di Makkah, Siap Jalani Umrah Wajib
Data tersebut segera disampaikan ke sektor untuk diproses lebih lanjut oleh Daerah Kerja (Daker) Makkah dalam rangka penggabungan.
“Bagi jamaah yang sudah berhasil bergabung dengan pasangannya namun belum melapor secara resmi, agar melapor kepada Ketua Kloter untuk diteruskan ke sektor Daker Makkah,” tegas Muchlis M Hanafi.
BACA JUGA:117 WNI Gagal Haji, Dideportasi dari Madinah karena Gunakan Visa Kerja
“Hal ini penting agar keberadaan mereka tercatat oleh syarikah, dan tidak menimbulkan kendala saat pergerakan dari Makkah ke Arafah pada 8 Dzulhijjah 1446 H,” sambungnya.
Hanafi lantas meminta Kepala Daker Mekkah bersama seluruh Kepala Sektor agar segera menunjuk penanggung jawab khusus untuk menangani proses penggabungan pasangan jamaah yang terpisah.
BACA JUGA:Kisah Nenek Sumbuk, Jamaah Haji Tertua Berusia 109 Tahun asal Bekasi
Hal itu penting segera dilakukan untuk memastikan koordinasi berjalan efektif dan respons cepat terhadap laporan lapangan.
“Proses penggabungan kembali jamaah yang terpisah agar diselesaikan dalam waktu maksimal 1x24 jam setelah kedatangan di Makkah,” tandasnya.
BACA JUGA:Terpisah Rombongan, Jamaah Haji Difasilitasi Hotel Khusus dan Dipercepat ke Makkah
Jamaah haji Indonesia mulai datang ke Makkah sejak 10 Mei 2025. Mereka adalah jamaah haji yang berangkat pada gelombang I dan terlebih dahulu menetap di Madinah selama lebih kurang sembilan hari.
Sampai dengan saat ini, tercatat sudah lebih dari 120 kelompok terbang (kloter) dengan 47.014 jamaah yang sudah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah.
Mulai kemarin, Makkah juga sudah menerima kedatangan jamaah haji yang berangkat pada gelombang II, dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
Sudah ada 14 kloter yang dijadwalkan masuk Makkah dari kedatangan di Bandara Jeddah dengan total sekitar 5.300 jamaah. Proses kedatangan jamaah gelombang II dari Jeddah ke Makkah berlangsung dari 17 – 31 Mei 2025. (*)