Setelah Dua Bulan Blokade, Israel Akan Izinkan Bantuan Makanan Masuk ke Gaza

Senin 19-05-2025,09:14 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Pemerintah Israel pada Minggu, 18 Mei 2025 menyatakan akan mengizinkan masuknya bantuan makanan ke Jalur Gaza, setelah lebih dari dua bulan memberlakukan blokade total yang menyebabkan krisis kemanusiaan. 

Keputusan ini diambil setelah tekanan internasional meningkat dan kelaparan mulai meluas di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa militer merekomendasikan pembukaan akses terbatas untuk bantuan kemanusiaan guna mencegah krisis kelaparan yang dapat menghambat operasi militer mereka di Gaza. 

BACA JUGA:Israel Luncurkan Operasi Militer Kereta Perang Gideon, Serangan di Gaza Akan Diperluas

BACA JUGA:Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel

“Israel akan mengizinkan masuknya sejumlah dasar makanan untuk mencegah krisis kelaparan di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan resmi tersebut sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).

Namun, Israel menegaskan akan berupaya keras mencegah bantuan tersebut jatuh ke tangan Hamas, kelompok militan yang saat ini masih menguasai sebagian besar wilayah Gaza.

Blokade penuh yang diberlakukan sejak 2 Maret 2025 awalnya ditujukan untuk menekan Hamas agar menyerahkan senjata dan melepaskan para sandera. 


Puing-puing berserakan di lokasi serangan Israel terhadap kamp tenda pengungsi, di sebelah barat Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, pada 18 Mei 2025. Israel pada Minggu, 18 Mei 2025 menyatakan akan mengizinkan masuknya bantuan makanan ke Jalur Gaza--AFP

BACA JUGA:120 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Hamas Desak Masuknya Bantuan Sebagai Syarat Negosiasi

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai lembaga internasional memperingatkan bahwa jutaan warga sipil Gaza berada di ambang kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan mengakui bahwa "banyak orang sedang kelaparan" dan berjanji akan membantu mengatasi situasi tersebut. 

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot turut menyerukan agar Israel membuka jalur bantuan secara "segera, besar-besaran, dan tanpa hambatan".

BACA JUGA:Israel Serang Rumah Sakit Eropa di Gaza, Klaim Jadi Markas Hamas

BACA JUGA:Israel Merudal RS Eropa di Gaza Incar Pemimpin Hamas, Direktur Sebut Tidak Ada Aktivitas Militer

Kategori :