Khofifah Terima Banyak Gubernur, Bahas Kerja Sama dengan Bank Jatim

Kamis 22-05-2025,21:58 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY – Dalam situasi keuangan APBN dan daerah yang semakin ketat, peran BUMD makin diharapkan. Banyak kepala daerah kini berharap BUMD bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar-besarnya.

Namun, harapan itu belum sejalan dengan kenyataan. Banyak BUMD masih disubsidi APBD, tapi belum memberikan kontribusi signifikan. Bahkan, sebagian kesulitan membiayai operasional dan hidup segan mati tak mau.

Banyak gubernur baru terkejut saat mendapati BUMD di wilayahnya lemah dalam tata kelola dan belum bisa diandalkan sebagai penyumbang PAD.

Kondisi ini membuat mereka mencari referensi. Salah satu yang dijadikan contoh: Bank Jatim. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun sering menerima kunjungan sesama gubernur yang ingin belajar.

BACA JUGA:Khofifah Dorong Bank Jatim Terus Memperkuat Diri Menjadi BPD Nomor 1

BACA JUGA:Berkat Bimbingan Khofifah, Bank Jatim Catat Laba Tertinggi dan Jadi Contoh BUMD Andal

“Saya mendapat tamu setidaknya dua gubernur dan lima provinsi yang akan kolaborasi dan kerja sama Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim. Terus terang, kepada saya disampaikan bahwa mereka ingin belajar mendapatkan pengalaman tata kelola perusahaan yang baik, GCG,” ungkap Khofifah.

Para gubernur itu mengapresiasi Bank Jatim sebagai BUMD yang sehat dan berkontribusi nyata. Apresiasi datang bukan hanya dari luar Pulau Jawa, tapi juga dari sesama kolega di Jawa.

Kinerja Bank Jatim memang patut dicontoh. Dalam laporan audited tahun buku 2024, Bank Jatim mencatat laba bank only tertinggi di antara 27 BPD se-Indonesia. Nilainya tembus Rp1,281 triliun.

Capaian ini menyumbang dividen besar bagi PAD provinsi, kabupaten/kota, dan para pemegang saham lainnya, termasuk masyarakat umum.

BACA JUGA:Bank Jatim Sukses Catatkan Laba Bersih Terbesar di Antara BPD

BACA JUGA:Profil Fenty Rischana, Kapten Bank Jatim Runners Ikut Sincia Run 2025

Namun Khofifah mengingatkan, Bank Jatim tak boleh berpuas diri. “Tantangan ke depan tidak ringan. Bank Jatim harus terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, meningkatkan manajemen risiko, serta penguatan SDM dan teknologi perbankan,” tegasnya.

RUPS Bank Jatim yang digelar Kamis, 22 Mei 2025 di Kantor Pusat Surabaya juga menjadi momen penting. Gubernur Khofifah turut menyaksikan pengumuman formasi baru Komisaris dan Direksi.

Proses seleksi dipimpin Prof. Muhammad Nuh. Seleksi dilakukan ketat, melibatkan PPM Jakarta sebagai pihak ketiga untuk menguji kemampuan calon pengurus. Pansel mengundang profesional terbaik untuk bersaing mendapatkan kepercayaan memimpin Bank Jatim.

Kategori :