Dalam liturgi, persembahan adalah cara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Seorang yang beriman membawa hasil kerja keras mereka ke altar.
BACA JUGA: 1.000 Lilin Cinta di Katedral Hati Kudus Yesus, Mengantar Paus Fransiskus ke Keabadian
Ini adalah momen untuk berpikir kembali dan mengakui dengan penuh rasa syukur bahwa kita hanya dapat mengelola apa yang Tuhan percayakan kepada kita.
Ilustrasi gambar kolekte yang umumnya terdapat di gereja.-Tokopedia-
Bagaimana dari segi psikologi spiritualitas tentang persembahan kolekte itu?
Secara psikologi rohani atau spiritualitas, kolekte dan persembahan dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan sosial. Kita merasa lebih terhubung dengan komunitas dan senang memberi dengan berpartisipasi dalam tindakan kasih ini.
Di gereja, persembahan kolekte memiliki makna yang besar bagi individu dan komunitas. Ada kemungkinan bahwa tindakan dermawan seperti ini akan meningkatkan rasa hubungan dan kebersamaan di antara orang-orang.
Penyerahan diri dapat meningkatkan rasa identitas dan tujuan hidup karena memberi mereka rasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar serta berdampak positif untuk sesama.
Itulah penjelasan singkat dari makna kolekte. Kolekte dan persembahan bukanlah sekadar rutinitas dalam misa, melainkan ungkapan iman, syukur, dan cinta kasih yang nyata kepada Tuhan dan sesama. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya