BACA JUGA:Indonesia di KTT G20 Brasil, Menyikapi Isu-Isu Global
Dalam sesi pleno, Prabowo menyampaikan pandangannya mengenai langkah ASEAN ke depan, termasuk pentingnya memperkuat solidaritas dan stabilitas kawasan.
Untuk itu, Prabowo memberikan usulan dan pertimbangan agar Papua Nugini (PNG) dapat bergabung menjadi anggota ASEAN.
Menteri Luar Negeri, Sugiono mengatakan bahwa usulan tersebut berdasarkan pengajuan PNG yang telah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2018.
“Kemudian tadi Pak Prabowo juga menyampaikan dalam intervensinya,” ujar Sugiono dalam keterangannya kepada awak media di Kuala Lumpur pada 26 Mei 2025.
Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di KTT ASEAN ke 46 Malaysia pada Senin, 26 Mei 2025. --BPMI Setpres
Hal tersebut juga turut dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, usai mendampingi Prabowo dalam forum tersebut.
“Presiden Prabowo mengusulkan dan mendukung upaya agar PNG menjadi anggota ASEAN,” ujar Teddy.
Prabowo menekankan bahwa ASEAN dengan total populasi mencapai sekitar 700 juta jiwa, memiliki potensi besar sebagai kekuatan global yang patut diperhitungkan.
Untuk itu menurut Prabowo, bergabungnya PNG akan memperluas jaringan kerja sama regional sekaligus memperkuat ketahanan kawasan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tiba di Peru, Akan Hadiri KTT APEC
Secara geografis, Papua Nugini berbatasan langsung dengan wilayah timur Indonesia, sehingga tentunya memiliki kedekatan strategis dengan ASEAN.
“Tidak hanya untuk menjaga stabilitas kawasan, bergabungnya PNG juga akan membuat ASEAN lebih berpengaruh di tataran global,” jelasnya.
Saat ini, ASEAN memiliki 10 negara anggota, diantaranya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Sementara itu, Timor Leste saat ini berstatus sebagai pengamat dan dijadwalkan resmi bergabung sebagai anggota ke-11 pada Oktober 2025.(*)
BACA JUGA:Presiden Prabowo Lanjut Bertolak ke London Setelah Hadiri KTT G20 di Brasil