BACA JUGA:Wisudawan Unitomo Surabaya: Siapa Sangka, Tukang Cuci Piring Jadi Wisudawan Terbaik
BACA JUGA:Wisudawan Unitomo Surabaya: Bapak Tukang Becak, Ibu Buruh Cuci, Anak Lulus S-2
"Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat. Membantu mengatasi kemiskinan, membangun kemandirian pangan, dan yang paling penting: menjaga integritas dan budaya akademik," ujarnya lugas.
Ia pun menambahkan, kampus harus menjadi ruang aman bagi seluruh civitas akademika—bebas dari kekerasan, pelecehan, dan segala bentuk intimidasi. Baginya, Pakta Integritas yang diteken rektor bukanlah dokumen administratif semata, tapi sebuah pijakan moral.
Foto bersama usai penandatangan Pakta Integritas Rektor dan Wakil Rektor-Humas Unitomo Surabaya-
Dengan semangat kolektif yang dibangun, serta visi yang semakin terarah, Unitomo kini bersiap menghadapi masa depan. Di bawah kepemimpinan Prof Siti Marwiyah, kampus ini bukan hanya ingin bertahan, tetapi ingin melompat lebih tinggi—mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif, humanis, dan berdampak. (*)