Kasus pembunuhan ini unik. Minggu dini hari, 1 Juni 2025, bocah laki-laki MF, 7, berteriak minta tolong. Tetangga datang, melihat Wadison Pasaribu, 37, meringkuk dalam karung plastik. Di kamar, istri Wadison, Petry Sihombing, 32, tertelungkup di ranjang, tangan terikat, sudah meninggal. Polisi tiba, menduga, itu perampokan.
INDIKATOR perampokan tampak dari pintu belakang rumah yang rusak. Engsel pintu terkoyak diduga akibat dicongkel. Polisi menduga, perampok masuk rumah dari sana. Kondisi dalam rumah, barang-barang berantakan.
Polisi memeriksa Wadison, wajahnya bonyok. Ia sudah ditolong tetangga, dikeluarkan dari karung. Karungnya masih ada di situ, di depan kamar mandi.
Polisi memeriksa Petry, tertelungkup di ranjang, kedua tangan terikat ke belakang. Petry sudah meninggal. Dikirim ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk autopsi. Sementara itu, Wadison dilarikan ke RS yang sama, dengan luka bonyok di wajah dan kepala benjol-benjol.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuh Berdrama
BACA JUGA:Drama di Sidang Syahrul Yasin Limpo
Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria kepada wartawan, Minggu, 1 Juni 2025, mengatakan, itu diduga kasus perampokan. ”Hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga lebih dari satu orang. Kami menyelidiki lebih lanjut,” katanya.
Konstruksi perkara: Pasutri Wadison-Petry dikaruniai dua anak. Si sulung perempuan usia 10 tahun dan adiknyi laki-laki MF usia 7 tahun. Mereka mukim di Perumahan Puri Anggrek, Blok G, Nomor 11, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Banten. Mereka tinggal di sana sejak 2017.
Pekerjaan Wadison di koperasi simpan pinjam yang memberikan kredit kepada masyarakat. Orang menyebutnya bank keliling. Kantornya di Bayan, Lebak, Banten. Sehari-hari Wadison tinggal di dekat kantor, cuma pada hari libur ia pulang. Sementara itu, Petry ibu rumah tangga.
BACA JUGA:Drama Abang Jago Jalan Tol Tomang
BACA JUGA:Komplotan Serial Killer Berdrama, tapi Sia-Sia
Senin, 2 Juni 2025, jenazah Petry disemayamkan di rumah duka, siap dimakamkan secara agama Kristen. Saat itu, direkam video yang kemudian beredar di medsos, tampak Wadison menangis di depan peti jenazah istrinya. Ia bersama anak perempuannya. Ia menangis sambil memeluk sesuatu, seperti pakaian sang istri.
Selasa, 3 Juni 2025, pihak keluarga Petry curiga. Sebab, keterangan anak-anak Petry, si sulung dan bungsu, mengagetkan mereka. Anak-anak itu kepada keluarga ibunya cerita, si bungsu disuruh sang ayah berteriak minta tolong. Bahkan, anak-anak mengaku melihat ibu mereka dicekik sang ayah.
Pihak keluarga Petry kaget. Mereka segera menunjuk pengacara Toni Lembas Pasaribu.
BACA JUGA:Drama Harun Masiku