Alasan Selalu Kebelet BAB Setelah Minum Kopi

Selasa 10-06-2025,08:00 WIB
Reporter : Ivo Irvansyah*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY - Pagi hari. Mata masih berat, tubuh belum sepenuhnya “bangun,” dan Anda mengambil secangkir kopi sebagai penyelamat rutinitas.

Namun, baru tegukan pertama, perut tiba-tiba bergejolak. Lalu Anda buru-buru menuju toilet. Pernah mengalaminya?

Tenang, Anda tidak sendiri. Fenomena itu juga dialami oleh segelintir orang dan ternyata bukan sekadar sugesti. Ada penjelasan ilmiah yang mendasari kenapa kopi bisa begitu cepat memengaruhi sistem pencernaan.

BACA JUGA:Indonesia Tampilkan Budaya dan Kopi di National Day World Expo 2025 Osaka

Bukan Hanya Kafein

Selama ini, banyak orang mengira kafein adalah satu-satunya penyebab dorongan buang air besar setelah minum kopi.

Padahal, meski kafein memang punya efek merangsang pada sistem saraf dan otot, faktanya bahkan kopi tanpa kafein (decaf) pun bisa memicu efek serupa.

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?

BACA JUGA:Gaya Hidup Produktif Tanpa Kafein, Tingkatkan Fokus Tanpa Kopi

Kopi mengandung lebih dari 1.000 senyawa kimia, termasuk asam klorogenat, senyawa fenolik, dan minyak alami. Kombinasi senyawa itu dapat menstimulasi lambung dan usus besar untuk meningkatkan gerakan peristaltik.

Gerakan peristaltik merupakan gerakan otot usus yang mendorong makanan dan sisa pencernaan menuju akhir saluran cerna.


Dengan banyaknya senyawa kimia yang terkandung pada kopi, menjadikannya salah satu penyebab utama kebelet BAB--Fortune

Peran Hormon

Setelah Anda minum kopi, tubuh merespons dengan meningkatkan produksi hormon gastrin—hormon yang diproduksi di lambung.

BACA JUGA:5 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula untuk Kesehatan Tubuh

Hormon itu berfungsi untuk merangsang pelepasan asam lambung dan mempercepat kinerja usus besar.

Tak hanya itu, kopi juga dapat memicu pelepasan hormon cholecystokinin (CCK), yang ikut memengaruhi gerakan pencernaan.

Efek gabungan dari hormon-hormon itu menjadikan usus besar lebih aktif. Lalu menciptakan dorongan kuat untuk segera buang air besar. Itulah mengapa kopi kerap dianggap sebagai “alarm alami” bagi sistem pencernaan, khususnya di pagi hari.

BACA JUGA:4 Cara Menikmati Kopi Decaf dengan Aman

Sensitivitas

Walaupun fenomena itu umum terjadi, tidak semua orang mengalaminya. Ada yang merasa harus segera ke toilet tiap kali minum kopi. Ada pula yang tidak merasakan efek apa-apa meski sudah menghabiskan dua hingga tiga cangkir. 

Respons tubuh sangat bergantung pada sensitivitas individu terhadap kandungan dalam kopi, serta kondisi sistem pencernaannya.

Orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan lambung lainnya cenderung lebih sensitif terhadap efek pencahar dari kopi.

BACA JUGA:Rekor Beep Test di Kopi Good Day DBL Camp 2025, Kartika Hatta Tuntaskan 102 Lap!

Kandungan Tambahan


Hindari penambahan susu atau krimer pada kopi jika Anda memiliki intoleransi laktosa--New Atlas

Perlu juga diperhatikan bahwa cara Anda dalam mengonsumsi kopi bisa memengaruhi respons tubuh. Misalnya, menambahkan susu, krimer, atau pemanis buatan bisa memperkuat efek pencahar.

Terutama jika Anda memiliki intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu. Pada kasus itu, mungkin bukan kopinya yang menjadi pemicu utama. Melainkan campurannya.

BACA JUGA:4 Penyebab Tetap Mengantuk meskipun Minum Kopi

Manfaat atau Justru Gangguan?

Dari sisi kesehatan, efek itu sebenarnya tidak berbahaya. Justru pada beberapa orang yang mengalami sembelit ringan atau sulit buang air besar secara rutin, kopi bisa menjadi pemicu alami untuk merangsang pergerakan usus.

Namun, jika Anda mulai merasa tidak nyaman setelah minum kopi—misalnya sering mengalami nyeri perut, diare, atau gangguan lambung—maka Anda perlu mengevaluasi asupan kopi harian Anda.

Bisa jadi tubuh Anda tidak cocok dengan jenis kopi tertentu, atau Anda terlalu banyak minum kopi dalam rentang waktu yang berdekatan.

BACA JUGA:10 Jenis Kopi Espresso Based, Pecinta Kopi Harus Tahu

Tip Anti Kebelet BAB Setelah Minum Kopi


Pastikan perut Anda terisi atau setidaknya minum air yang cukup sebelum segelas kopi-Prostock-Studio-Sleepopolis

Untuk menyikapi efek kebelet setelah minum kopi, penting untuk memahami bagaimana tubuh merespons asupan tersebut. Cobalah meminum kopi setelah makan, bukan saat perut kosong, untuk mengurangi iritasi pada lambung.

Pilih metode seduh yang lebih ringan. Seperti cold brew atau kopi filter yang cenderung lebih ramah di perut.

BACA JUGA:UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Go Global Berkat Pemberdayaan BRI

Perhatikan juga campuran yang ditambahkan—susu, gula, atau krimer bisa memperparah reaksi, terutama bagi Anda yang memiliki intoleransi laktosa.

Dan yang terpenting, pastikan tubuh Anda cukup terhidrasi dengan minum air putih secara rutin. Agar proses pencernaan tetap lancar. 

Dorongan ingin BAB setelah minum kopi adalah reaksi alami tubuh terhadap berbagai senyawa aktif yang merangsang sistem pencernaan.

BACA JUGA:Kopi Good Day DBL Camp 2025 Kembali Digelar, Diikuti 262 Student Athlete

Itu bukan hal yang membahayakan. Bahkan bisa bermanfaat jika Anda tahu batasnya. Tetap nikmati kopi Anda, tapi kenali juga bagaimana tubuh Anda merespons. (*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.

Kategori :