4 Kategori Besar Upacara Masyarakat Tengger, Tidak Hanya Yadnya Kasada

Rabu 11-06-2025,17:39 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Masyarakat Tengger memiliki beragam tradisi yang unik. Salah satu yang paling dikenal adalah Yadnya Kasada. Yakni upacara besar yang dilandasi dari legenda Joko Seger dan Roro Anteng.

Tahun ini, Yadnya Kasada jatuh pada 10 Juni 2025. Masyarakat berangkat pada malam hari. Tepat saat purnama penuh bercahaya di langit. 

Yadnya Kasada digelar di Pura Luhur Poten. Lokasinya di kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo. Di sana, sesaji-sesaji disucikan oleh para Romo Dukun. Merekalah pemimpin spiritual tertinggi masyarakat Tengger.

BACA JUGA:Gonggo Mino, Musik Khas Masyarakat Tengger Desa Ngadiwono, Dimainkan Jelang Yadnya Kasada


Masyarakat Tengger dalam perjalanan menuju Pura Luhur Poten, Bromo, untuk melakukan upacara Yadnya Kasada.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

Selain itu, Kasada juga menjadi ajang bertemunya umat Hindu Tengger yang mendiami empat kawasan Lereng Bromo: Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo. 

Setelah sesaji-sesaji itu disucikan, masing-masing akan naik menuju kawah Bromo. Kemudian melarung sesajinya ke dalam kawah. 

Ritus itu sesuai dengan pesan Raden Kusuma, putra terakhir Joko Seger dan Roro Anteng, yang dikurbankan sebagai pemenuhan janji kepada Batara Brahma. Dewa pencipta alam semesta yang menaungi Gunung Bromo.

BACA JUGA:Asal-usul Sebutan Romo Dukun sebagai Pemimpin Spiritual Hindu Tengger

Namun, masyarakat Tengger tidak hanya terkenal dengan Kasada saja. Romo Dukun Puja Pramana dari Desa Ngadiwono, Pasuruan, memaparkan bahwa secara garis besar, upacara masyarakat Tengger dibagi dalam 4 kategori.

"Kategori pertama adalah upacara personal. Seperti doa pribadi oleh umat, upacara entas-entas untuk peringatan kematian, upacara pernikahan, atau peringatan weton kelahiran," ujarnya.

Kedua, upacara dua bulanan. Salah satunya adalah upacara barikan. Yakni ritus tolak bala untuk mengharap keselamatan. Upacara itu digelar setiap dua bulan sekali. 


Ceria dan guyub, Itulah potret Yadnya Karo, Hari Besar masyarakat Tengger yang digelar pada bulan kedua dalam perhitungan Tengger. Tengger. Penampil terakhir tari sodor akan memecah tongkat sodor yang dipegangnya. Sebagai lambang terciptanya semesta berikut.-Patrick Cahyo Lumintu-Harian Disway

BACA JUGA:Jatim Bangga! Konservasi Tahura Raden Soerjo di Bromo, Tengger, Semeru, dan Arjuno Terbaik Nasional

"Yakni setiap Jumat umanis atau Jumat legi. Dalam perhitungan Tengger, upacara itu digelar tiap 35 hari sekali," terangnya. 

Kategori :