JAKARTA, HARIAN DISWAY - Proses evakuasi jenazah Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil yang jatuh ke jurang sedalam 600 meter di jalur Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, akhirnya berhasil dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
Dilansir dari sosial media Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi dan relawan memulai proses evakuasi sejak pukul 06.00 WITA di titik penemuan korban.
Setelah melalui medan berat dan cuaca yang berubah-ubah, pada pukul 13.51 WITA, tim rescue berhasil mengangkat korban ke titik pengaman atau anchor point atas.
BACA JUGA:Evakuasi Pendaki Brazil di Gunung Rinjani, Petugas Berhasil Dekati Lokasi Juliana
Proses selanjutnya berjalan lancar hingga pada pukul 15.50 WITA, tim dan jenazah korban tiba di Pelawangan dan kemudian melanjutkan perjalanan turun menuju Sembalun.
Akhirnya, pada pukul 20.40 WITA, jenazah korban tiba di Resort Sembalun dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.
Dilansir dari Antara, jenazah Juliana dievakuasi dari dasar jurang dengan kedalaman mencapai 600 meter.
Setelah berhasil diangkat, jenazahnya ditandu menyusuri jalur pendakian menuju Posko Sembalun, lalu diterbangkan menggunakan helikopter medis ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.
BACA JUGA:Tim SAR Berhasil Capai Lokasi Jenazah Juliana Marins, Proses Pengangkatan Dimulai
Pada Rabu sore, tim SAR berhasil menaikkan jenazah ke jalur Sembalun. Sekitar pukul 17.00 WIB, jenazah mulai dibawa turun dari Pos Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Resort Sembalun untuk kemudian dievakuasi ke rumah sakit.
Juliana awalnya melakukan pendakian ke puncak Rinjani pada Sabtu, 21 Juni. Ia kemudian ditemukan terjatuh ke jurang sedalam 400 meter di dekat Cemara Nunggal, arah Danau Segara Anak.
Namun akibat terperosok lebih jauh, tubuhnya akhirnya ditemukan di kedalaman 600 meter.
Selama empat hari berturut-turut, Tim SAR gabungan berusaha mencapai lokasi jatuhnya Juliana dengan metode vertical rescue (menuruni jurang menggunakan tali).
Tantangan besar datang karena kondisi medan sangat ekstrem. Bahkan, tim sempat mendirikan tenda gantung (flying camp) di tebing beberapa ratus meter dari posisi korban.
BACA JUGA:Tim SAR Berhasil Evakuasi Jenazah Juliana Marins dari Jurang, Presiden Brasil Sampaikan Belasungkawa