Anggota BRICS Sedang Asyik KTT, Donald Trump Tiba-Tiba Keluarkan Ancaman 10 Persen Tarif

Senin 07-07-2025,15:08 WIB
Reporter : Myesha Fatina Rachman*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan ancaman pengenaan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang tergabung dalam kelompok BRICS, termasuk Brasil, Rusia, India, dan China.

Dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Minggu malam, 6 Juli 2025 waktu setempat, Trump menyebut bahwa negara mana pun yang mendukung kebijakan “anti-Amerika” dari BRICS akan dikenakan tarif tambahan tanpa pengecualian.

"Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini," tulis Trump.

BACA JUGA:Trump Sebut Zohran Mamdani Komunis, Ancam Potong Dana untuk New York Jika Terpilih Jadi Wali Kota

Kirim Surat Tarif ke Negara-Negara Mitra

Trump mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif akan mulai dikirim ke sejumlah negara pada Senin, 7 Juli 2025, hanya beberapa hari sebelum batas akhir negosiasi perdagangan dengan mitra dagang berakhir. 

Ia menyatakan siap mengirim hingga 15 surat sebagai bagian dari strategi menekan negara-negara agar segera menyepakati kesepakatan dagang baru.

Tarif-tarif ini merupakan lanjutan dari kebijakan yang diumumkan Trump pada April lalu, yang ia sebut sebagai “Hari Pembebasan”, sebagaimana hampir seluruh mitra dagang dikenakan tarif 10 persen.

BACA JUGA:RUU Pajak Trump Masuk ke Debat Senat, Picu Perpecahan di Internal Partai Republik

Meskipun tarif tambahan belum akan berlaku hingga 1 Agustus 2025, pernyataan Trump telah menimbulkan ketidakpastian di pasar luar negeri. 

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa ini bukan batas waktu baru, melainkan upaya untuk memberikan ruang bagi negara-negara agar bisa membuat kesepakatan sebelum tarif diberlakukan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan tarif akan tetap berlaku mulai 1 Agustus, namun menolak tudingan bahwa tenggat waktu sengaja ditunda.

BACA JUGA:Trump Marah Disebut Serangan AS ke Iran Gagal, Minta Jurnalis yang Memberitakan Dipecat

Kelompok BRICS, yang kini beranggotakan 11 negara termasuk Iran, Arab Saudi, dan Afrika Selatan, menyatakan keprihatinan serius atas langkah sepihak AS. 

Dalam pertemuan puncak di Rio de Janeiro, para pemimpin BRICS menyebut bahwa tarif impor sepihak dan tanpa pandang bulu berisiko merusak perdagangan global.

BRICS juga memberikan dukungan kepada Iran, salah satu anggota baru, atas ketegangan militer yang meningkat akibat serangan dari Israel dan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Kategori :