BACA JUGA: Restoran Suparnin di Nansha dan Menu Lokal Istimewa: Puisi dalam Bentuk Kuliner
Sebagaimana kali ini yang melakukan perjalanan ke kampung sendiri dengan menapak jejak budaya Tengger, menelisik sejarah Candi Jago, Candi Singasari, dan Candi Kidal, menyelami seni topeng bersama Padepokan Seni Mangun Dharmo.
"Kami pulang kampung dengan merangkai kata dulu dalam workshop puisi di Rumah Budaya Ratna. Kami lakukan semua itu untuk bersama-sama merayakan warisan budaya Indonesia yang adiluhung,” tandas Kunni.
Sementara Pempimpin RBR Benny Ibrahim menyambut gembira atas kedatangan PPI di tempatnya. Hal itu menandakan dukungan yang positif untuk RBR sebagai tempat yang nyaman bagi siapa saja khususnya buat para pecinta sastra.
Mengingat nama RBR memang diambil dari seorang sastrawan perempuan dari Malang yakni Ratna Indraswari Ibrahim yang merupakan kakak kandungnya sendiri, sehingga siapa pun dapat berkiprah di sana.
"Di antara buku-buku dan di halaman RBR yang merupakan tempat tinggal Mbak Ratna semasa hidupnya itu, kehadiran anggota PPI dari penjuru Nusantara seolah menyapa publik sastra dan literasi di Malang Raya," tegasnya. (*)