Talkshow Parenting dan Peran Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak Ajak Ibu-Ibu Lebak Tingkatkan Kualitas Pola Asuh

Selasa 15-07-2025,15:09 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

BACA JUGA: 30 Ucapan Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 yang Menarik untuk Media Sosial

Surabaya sendiri yang menyandang predikat kota ramah anak tingkat dunia melalui pengakuan dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan beberapa kali mendapat penghargaan Kota Layak Anak Utama dari Kementerian PPPA terus berupaya.

Salah satunya dengan meningkatkan perlindungan terhadap hak anak melalui penerbitan dua Perwali baru. Pertama, Perwali Nomor 61 Tahun 2024 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Kota Layak Anak.

Kedua, Perwali Nomor 62 Tahun 2024 tentang Tata Cara dan Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus Kepada Anak beserta berbagai program yang digagas oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

BACA JUGA: Menyemarakkan Hari Anak Nasional 23 Juli, Ini 8 Kegiatan Seru untuk Anak-Anak

Inilah suatu etikat dan kabar baik yang harus terus dikawal dan didorong bersama agar benar-benar terwujud secara substansial bukan sekadar seremonial semata di media.  

Atas dasar itulah, HAN yang digelar FPA menyasar partisipasi publik yang secara substansial adalah jalan terbaik dalam pembangunan selain untuk memenuhi aspek demokrasi.

Dari situ permasalahan dapat dilihat lebih dekat sehingga potensi untuk memenuhi kebutuhan riil masyarakat dapat terakomodir lebih besar.

BACA JUGA: Sambut Hari Anak Nasional: PLN UP3 Pamekasan Resmikan Fasilitas Ruang Child Care!

Kota Surabaya yang diklaim kota ramah anak bila kita perhatikan secara lebih dekat dalam pembangunannya dominan berspektif orang dewasa dan cenderung hanya untuk kepentingan akumulasi kapital.

Hal ini dapat kita lihat dengan terus tumbuh dan menjamurnya hotel dan apartemen, jalan raya yang semakin lebar, mal, kafe-kafe, lintasan kereta api yang digandakan, pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat.

Semua itu tentang orang dewasa tidak sebanding dengan pertumbuhan pembangunan fasilitas umum untuk anak-anak di kampung-kampung. Sehingga, anak-anak dapat bermain dan bergerak bebas bersama teman sebayanya dengan aman dan nyaman.

BACA JUGA: Interactive Story Telling, Cara Aksi Cinta Indonesia Meriahkan Hari Anak Nasional 2022

Bukan bermain di lintasan kereta api dan jalan raya yang sangat tidak layak dan membahayakan, taman-taman yang dibangun sejak era Wali Kota Tri Rismaharini pun berada di pusat-pusat kota.

Yang itu berada di luar jangkauan radius anak-anak kampung serta beberapa taman bermain yang dibangun di beberapa kampung tampak kotor dan tidak lagi terawat dengan baik.  

Di era internet hari ini gadget menjadi permasalahan umum bagi orang tua yang mengkhawatirkan anak-anaknya bermain berlebihan sehingga dapat kecanduan dan merusak sensor-motoriknya dan terpapar konten yang tidak sesuai usianya.

Kategori :