HARIAN DISWAY - Untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, kelompok-kelompok belajar di kawasan padat penduduk kota Surabaya yang tergabung dalam Forum Pendidikan Alternatif turut serta secara mandiri dan kolektif untuk memperingati momen penting tersebut dengan mengadakan pawai susur kampung.
Forum Pendidikan Alternatif terdiri dari beberapa komunitas pendidikan, yaitu Pijar (Pelita Insan Pembelajar) yang berlokasi di Tambak Mayor dan Pulo Wonokromo Wetan, Sanggar Merah Merdeka (SMM) yang berada di Tales Wonokromo dan Lebak Arum Barat, Sanggar Alang-alang yang berpusat di Joyoboyo dan Pulo Wonokromo, serta Kelompok Belajar Anak Lembaga Karya Dharma (LKD) yang aktif di kawasan Dupak dan Sidotopo.
Dalam upaya memeriahkan momen HAN 2025, forum tersebut menggelar sebuah pawai susur kampung dengan mengusung tema besar “Suara Anak Kampung Membangun Negeri; Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangan Asa”.
BACA JUGA:Semarak Hari Anak Nasional, Hotel Santika Undang Anak SLB Ikut Lomba Mewarnai
Anak-anak membawa poster kreatif dalam kegiatan pawai susur kampung untuk meramaikan Hari Anak Nasional (HAN) 2025. - Sanggar Merah Merdeka (SMM) - Harian Disway
Tema dalam rangka merayakan HAN 2025 tersebut diambil karena anak-anak dari kampung di perkotaan kerap rentan menjadi korban pembangunan dan proses urbanisasi. Pawai susur kampung sekaligus menegaskan bahwa anak-anak juga berhak untuk memiliki ruang berkembang yang memadai.
Selain itu, kegiatan ini menyadarkan kepada masyarakat bahwa anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama, tanpa mengalami diskriminasi sosial, ekonomi, suku, ras, agama, maupun budaya.
Pawai susur kampung dimulai pukul 08.15 WIB pada 20 Juli 2025, dari kawasan Pulo Wonokromo Wetan. Kemudian, menyusuri gang-gang pemukiman warga hingga ke Kampung Jalan Tales Wonokromo, Surabaya.
BACA JUGA:Forum Anak Nasional Suarakan 5 Poin Aspirasi Dalam Hari Anak Nasional 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 anak dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Peserta membawa berbagai poster dan banner berisi pesan-pesan seputar perlindungan anak serta sosialisasi mengenai Hari Anak Nasional. Misalnya, "Kami butuh kasih sayang bukan sekadar nafkah", "Kami berhak hidup sehat", "Aku punya nama stop bullying", dan "Ajari kami bahasa tanpa kekerasan".
Ketua pelaksana kegiatan, Dini Larasati, mengungkapkan bahwa tujuan dari pawai ini adalah untuk melatih keberanian anak dalam menyuarakan pendapat di ruang publik, memperjuangkan haknya, serta menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya perlindungan anak.
Poster berisi pesan-pesan tentang perlindungan anak dan sosialisai Hari Anak Nasional (HAN) 2025. - Sanggar Merah Merdeka (SMM) - Harian Disway
Kegiatan pawai susur kampung tersebut sesuai dengan konsep peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 pada 2025 yang digaungkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yaitu dengan mengambil pendekatan baru dengan tidak lagi memusatkan perayaan di satu lokasi saja. Jadi, HAN 2025 diperingati secara serentak di berbagai wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Sambut Hari Anak Nasional: PLN UP3 Pamekasan Resmikan Fasilitas Ruang Child Care!
Tujuannya supaya anak-anak dari Sabang sampai Merauke, dapat merasakan makna dan semangat Hari Anak Nasional di lingkungan mereka sendiri. Perayaan HAN 2025 dilaksanakan secara serentak pada 23 Juli 2025 dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari desa, sekolah, komunitas, hingga pemerintah daerah.