Meutya Hafid Ajak Kampus Cetak Talenta Digital yang Tangguh di Era AI

Minggu 27-07-2025,21:28 WIB
Reporter : Ashlaha Nafsiya*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meminta perguruan tinggi menjadi garda terdepan dalam mencetak talenta digital yang melek teknologi, tangguh secara etika digital, dan siap menghadapi era kecerdasan artifisial (AI).

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pentingnya perguruan tinggi dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan digital dasar hingga lanjutan, termasuk keahlian di bidang AI.

“Kami ingin AI dan teknologi canggih lainnya tidak hanya dikuasai negara besar, tetapi juga menjadi alat kreasi anak-anak bangsa. Karena itu, kami ajak kampus-kampus untuk bergerak bersama,” kata Meutya saat menghadiri puncak Dies Natalis ke-13 Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 di Jakarta Selatan, Jumat, 25 Juli 2025.

BACA JUGA:Kemkomdigi Gencarkan Penanggulangan Judi Online, Blokir Sejumlah Akun Influencer

Meutya menjelaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) digital kini menjadi prioritas pemerintah setelah penyelesaian pembangunan infrastruktur digital dalam beberapa tahun terakhir.

“Setelah jaringan dan infrastruktur hampir rampung, saatnya kita geser fokus ke pembangunan manusianya. Transformasi digital tidak akan berarti tanpa SDM yang cakap dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Kemkomdigi menempuh pendekatan kolaboratif dengan perguruan tinggi melalui berbagai program.

Antara lain pelatihan kecakapan digital, penguatan literasi digital di kalangan mahasiswa, serta pengembangan keahlian di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan.

Sebagai langkah konkret, Kemkomdigi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PPK Kosgoro 1957 serta perjanjian kerja sama (MoA) antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi dan IBI Kosgoro 1957.

BACA JUGA:Temuan Konten Bermuatan Pornografi dan Judol di Archieve.org, Kemkomdigi Lakukan Pemblokiran Sementara

“Hari ini Kemkomdigi melakukan sebuah kerja sama dengan IBI Kosgoro 1957 untuk tidak hanya membangun infrastrukturnya tapi membangun manusia-manusianya,” tutur Meutya.

Kemitraan dengan institusi pendidikan, menurut Meutya, menjadi kunci dalam menciptakan generasi digital yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.

“Negara tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran kampus dan mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman dan berdaya guna,” pungkasnya. (*)

*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya.

Kategori :