BACA JUGA:Jawa Pos, Manifesto Kopi Oey
BACA JUGA:Suatu Hari… di Jawa Pos
Yuen Yuen Ang ekonom politik dari Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat (AS). Dia kini tinggal di Washington DC. Dia ketua Profesor Ekonomi Politik Alfred Chandler (lembaga di bawah Johns Hopkins University) berkantor di JHU Bloomberg Center, Washington DC.
Dalam bukunyi, dia membagi korupsi jadi empat bentuk. Pertama, pencurian besar-besaran. Kedua, pencurian kecil-kecilan. Ketiga, uang cepat, disebut juga uang pelicin atau sogok. Keempat, uang akses.
Pertama, pencurian besar-besaran. Itu korupsi besar. Terjadi di tingkat pemerintahan tertinggi. Itu sesungguhnya subversi signifikan terhadap sistem politik, hukum, dan ekonomi. Membikin rakyat hidup miskin.
Menurut Ang, bentuk itu umumnya di negara-negara otoriter atau diktator. Juga, di negara-negara yang tidak punya sistem pengawasan korupsi memadai. Atau, punya lembaga pengawasan korupsi, tetapi ketuanya koruptor juga.
BACA JUGA:Ada Apa dengan Dahlan Iskan dan Jawa Pos? (1): Sukses Membesarkan, tetapi Bukan Pemilik Tunggal
Sistem pemerintahan di banyak negara dibagi tiga cabang: legislatif, eksekutif dan yudikatif. Masing-masing independen. Dengan begitu, pengawasan korupsi ketat sehingga kecil kemungkinan terjadi korupsi.
Saya interupsi sedikit, di Indonesia ada tiga cabang itu. Masih pula ditambahi lembaga KPK. Namun, malah mantan ketua KPK-nya kini masih berstatus tersangka korupsi.
Kedua, pencurian kecil-kecilan. Korupsi pelayanan publik, ketika pejabat publik berhadapan langsung dengan masyarakat. Misalnya, di kantor catatan sipil, imigrasi, pajak dan bea cukai, kantor polisi, badan perizinan, dan banyak sejenisnya.
BACA JUGA:Ada Apa dengan Dahlan Iskan dan Jawa Pos? (3-Habis): Garap Pembaca Muda di Tengah Disrupsi Media
BACA JUGA:Jawa Pos Adalah Monster
Intinya, saat orang mengurus sesuatu di suatu kantor, lalu petugasnya bertanya ke orang itu, ”Wani piro?”
Ketiga, uang sogok atau suap. Itu dibayarkan perusahaan atau warga negara kepada birokrat untuk menghindari rintangan atau mempercepat suatu proses atau suatu keputusan yang menguntungkan pihak yang bayar.
Bagi pengusaha, itu beban bisnis mereka. Namun, mereka melakukannya supaya bisnis tidak menjadi lebih berat lagi, bahkan bisa hancur.