Sementara itu, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengenakan pakaian adat Kerawang Gayo. Kehadiran keduanya menegaskan nilai budaya dan simbolisme dalam perayaan nasional.
BACA JUGA:Meriahnya Perayaan HUT ke-80 RI: Karnaval, Pesta Rakyat, dan Detik-Detik Proklamasi di Istana
Kegiatan dimulai dengan kirab bendera dari Monas menggunakan kereta kencana. Sebelum upacara resmi dimulai, Prabowo membacakan teks Proklamasi.
Upacara kali ini mengusung tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Itu sekaligus menekankan persatuan dan kedaulatan bangsa.
BACA JUGA:Mulai Petani Hingga Nelayan, Rakyat Kecil Jadi Tamu Kehormatan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka
Sejumlah mantan presiden dan wakil presiden turut hadir. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-7 Joko Widodo, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin.
Para tokoh tiba mengenakan jas dan peci hitam. Sementara Presiden Joko Widodo memilih busana adat, menambah keanekaragaman pakaian tradisional yang terlihat di Istana Merdeka.
BACA JUGA:80 Tahun Merdeka, Quo Vadis Pendidikan Nasional?
Busana adat yang dikenakan Prabowo dan Gibran menampilkan simbol kepemimpinan dan penghormatan terhadap tradisi.
Upacara ini juga menampilkan pesta rakyat di kawasan Monas. Berbagai kegiatan budaya dan hiburan disuguhkan untuk masyarakat yang hadir, menjadikan perayaan semakin meriah.
BACA JUGA:HUT ke-80 RI Usung 'Code 80', Rakyat dan Pejabat Berbaur di Istana Merdeka
Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin doa untuk kelancaran upacara. Doa ini menjadi bentuk syukur atas kemerdekaan dan persatuan bangsa.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung khidmat dan tertib. Kehadiran tokoh nasional, busana adat, dan pesta rakyat menegaskan nuansa wastra Nusantara yang kental.
BACA JUGA:Edisi Kemerdekaan! Pemkot Surabaya Terapkan Parkir Rp 80, Bisa Bayar Mudah lewat QRIS
HUT ke-80 RI di Istana Merdeka menegaskan bahwa kepemimpinan yang baik menghormati sejarah dan budaya.
Paduan antara upacara resmi, tokoh nasional, busana adat, dan pesta rakyat memperkuat kebanggaan terhadap identitas bangsa. (*)