STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (10-Habis): Satu Suara untuk Perubahan

Jumat 22-08-2025,08:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Bentuk kerja sama antara kampus dan mahasiswa pun terus digalakkan. Pameran digelar bukan hanya untuk menunjukkan kualitas.

BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (6): Dedikasi Tanpa Henti Nuzurlis Koto dan Agung Tato Suryanto

Tapi setiap kali event, mereka mengundang pejabat pemerintah. “Tujuannya agar mereka melihat langsung STKW. Inilah karya-karya kami. Inilah yang pantas jadi negeri,” ujar mahasiswa asli Surabaya itu.

Bagi mereka, penegerian bukan tentang keistimewaan. Tapi tentang keadilan. Di tengah kampus-kampus negeri yang tumbuh pesat, STKW tetap bertahan dengan keterbatasan. Namun, tak pernah kehilangan kualitas.

“Kami bukan minta diistimewakan,” tegas Zulfikar. “Kami hanya minta diperlakukan setara. Karena seni, sama seperti kedokteran atau teknik, juga butuh ruang, dukungan, dan pengakuan,” imbuhnya.

BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (5): Terancam Hadirnya ISI di Banyuwangi

Senada dengan respons mahasiswanya, pihak kampus juga terus menggalakan STKW untuk bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Mereka terus berupaya melestarikan seni Jawa Timur lewat jalur pendidikan. 

Untuk itu, pihak kampus bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, pernah melakukan survei lahan strategis di Kambingan, Gresik.

Lahan seluas 10 hektar itu berlokasi di kawasan Bumi Perkemahan Pramuka (Dispora), berdekatan dengan area Dinas Lingkungan Hidup (DLH). 

BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (4): Eksis dalam Bayang-Bayang Ketidakpastian

Menurut Mufi Mubaroh, Wakil Ketua III STKW, lokasi itu sangat potensial. "Datar, akses jalan mudah, tidak terlalu dekat dengan permukiman. Jadi, latihan berkesenian atau proses belajar-mengajar di sana tidak mengganggu warga," jelas Mufi Mubaroh, Wakil Ketua III STKW.


Latihan teater para mahasiswa dari jurusan Teater STKW. Mereka berlatih jelang tampil dalam Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI) 2025.-Giustino Obert Lisangan-HARIAN DISWAY

Selain memenuhi syarat teknis, perpindahan kampus ke Kambingan juga bisa menjadi katalis perubahan. "Kami yakin akan ada dampak positif bagi ekonomi lokal. Baik kabupaten maupun masyarakat sekitar," ujarnya.

Mufi menekankan jika STKW resmi menjadi PTN, minat generasi muda Jawa Timur untuk kuliah di bidang seni akan melonjak. "Tidak perlu lagi ke Jogja atau Jakarta. Kita punya kampus seni negeri di daerah sendiri," sambungnya.

BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (3): Aktif Jalin Kerja Sama Internasional

Namun, semua rencana itu kini berada di tangan Pemprov Jatim. "Kami serahkan sepenuhnya pada arahan Gubernur. Jika Jawa Timur serius pada seni dan budaya, maka provinsi ini butuh PT seni negeri yang kuat. Dan STKW siap menjadi jawabannya," paparnya.

Kategori :