Kenali Coping Mechanism: Strategi Bertahan di Tengah Tekanan Hidup

Sabtu 23-08-2025,18:37 WIB
Reporter : Fitri Aprilia Alfina*
Editor : Heti Palestina Yunani

Coping mechanism tidak selalu pada perihal positif, tetapi ada juga yang mengarah pada hal yang negatif. Pada coping mechanism sehat secara umum dilakukan dengan melakukan kegiatan yang positif, seperti melakukan olahraga, merawat diri, membersihkan rumah, menonton film, berkebun, melakukan hobi, atau melakukan kegiatan positif lainnya. 

Sedangkan pada coping mechanism tidak sehat merupakan upaya yang dilakukan dengan kegiatan negatif yang dapat menyebabkan masalah lebih besar atau yang berdampak buruk bagi diri sendiri. 

Beberapa contohnya, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, makan secara berlebihan, melukai diri, menutup diri dari orang lain, berbelanja secara berlebihan atau kegiatan negatif lainnya. 

BACA JUGA: Self-Diagnose Mental Health di TikTok: Solusi atau Bahaya?

Strategi Coping Mechanism


Berkebun menjadi salah satu kegiatan coping mechanism yang dapat meredakan emosi atau perasaan tertekan --freepik.com

Secara umum, coping mechanism memiliki dua strategi yang dapat dipilih untuk beradaptasi pada tekanan, seperti berikut. 

1. Koping Mekanisme Berfokus pada Masalah

Pada coping mechanism ini dilakukan dengan cara mengatasi penyebab stress atau tekanan yang ada, sehingga dapat mengubah situasi atau menyelesaikan permasalahan.

Strategi ini bekerja dengan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan dengan menghadapi secara langsung atau mencari bantuan profesional yang dapat menyelesaikan masalah. 

BACA JUGA: Menerapkan Self Love di tengah Gempuran Overthinking

Misalnya, pada saat situasi terdapat konflik dengan teman atau pasangan. Anda memilih berdiskusi secara langsung untuk menyelesaikan masalah, alih-laih hanya menenagkan emosi diri sendiri. 

2. Koping Mekanisme Berfokus pada Emosi

Coping mechanism yang berfokus pada emosi merupakan tindakan atau kondisi untuk mengatasi stress atau tekanan tanpa langsung membereskan sumber masalahnya, melainkan dengan mengendalikan perasaan atau emosi. 

Pengendalian emosi ini dilakukan untuk merasa lebih baik dan siap menghadapi masalah tanpa harus menyakiti orang lain atau bertindak agresif. 

BACA JUGA: Bahagia Dimulai dari Diri Sendiri: Tips Meningkatkan Self-Love dan Self-Acceptance

Kategori :