SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025 akan menjadi motor penggerak akselerasi ekosistem ekonomi syariah, tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga bagi Indonesia.
Rasa optimistis tersebut disampaikan seusai menerima Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Ibrahim membahas persiapan pelaksanaan FESyar Tahun 2025 di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa, 9 September 2025.
FESyar 2025 akan digelar di Surabaya pada 12–15 September 2025. Tema yang diangkat adalah Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional.
Ajang tersebut akan menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur sekaligus regional Jawa. “FESyar ini gelaran event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia, tingginya animo masyarakat pada keuangan syariah mendorong pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Khofifah.
BACA JUGA:Dorong Aturan Tegas, Deni Wicaksono Ingatkan Potensi Pungli di Sekolah Menengah Jatim
FESyar 2025 diyakini menjadi motor penggerak aselerasi ekosistem ekonomi syariah di Indonesia-Humas Pemprov Jawa Timur-
Ia menekankan, FESyar ini bukan hanya ajang pameran. Tapi menjadi ruang kolaborasi. Dengan dukungan Bank Indonesia, agenda ini menjadi sarana memperkuat sinergi antar-stakeholder dalam memperluas program pengembangan ekonomi syariah.
"Berkat dukungan Bank Indonesia, FESyar bisa mendorong pengembangan ekonomi syariah di daerah, ini juga bisa menjaring agen-agen potensial pengembangan ekonomi syariah ke depannya, serta memajukan Indonesia menjadi pusat industri halal dunia," jelasnyi.
Jawa Timur memiliki modal kuat berupa infrastruktur halal dan keberadaan Kawasan Industri Halal yang berperan besar dalam mempercepat tumbuhnya ekosistem ekonomi syariah. "Insya Allah ini akan semakin memantapkan peran Jatim sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di nasional," pungkasnyi.
BACA JUGA:PHK Massal Gudang Garam Picu Alarm Ekonomi: Rokok Ilegal dan Cukai Jadi Biang Kerok
BACA JUGA:IHSG Anjlok Usai Reshuffle, Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Pulih Cepat
Kegiatan yang digagas Bank Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) dan setiap tahunnya diwarnai dengan seminar, diskusi, business matching, hingga pameran produk halal dari UMKM.
FESyar Jawa Timur juga menjadi wadah strategis untuk memperluas akses pembiayaan syariah, meningkatkan literasi keuangan syariah. Termasuk, membuka peluang pasar bagi pelaku UMKM.
Tahun lalu, kegiatan ini mencatat transaksi business matching hingga Rp23,59 miliar dengan jumlah pengunjung lebih dari 90 ribu orang. Selain itu, berbagai program edukasi, sertifikasi halal, hingga pemberdayaan pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP) turut menjadi bagian penting dari agenda kegiatan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Bank Indonesia optimistis FESyar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan menjadikan Jatim sebagai pusat pengembangan industri halal nasional.
Dengan basis masyarakat muslim yang besar, dukungan pesantren, serta infrastruktur halal yang berkembang, Jawa Timur dinilai memiliki modal kuat untuk memperkuat stabilitas dan kemandirian ekonomi syariah, meski tantangan terkait keberlanjutan pembinaan UMKM dan pemerataan manfaat masih perlu terus diperhatikan. (*)