BACA JUGA:DPR Soroti Surat Larangan Kritik MBG: Kemanan Anak Tanggung Jawab Negara
“Yang dikejar sekarang itu jumlah dapur, bukan kualitas. Kuantitas dapur jadi target, sementara standar mutu dan keamanannya diabaikan. Akibatnya, dapur-dapur itu ada yang dibangun asal jadi dan belum memenuhi standar,” kata Edy.
Edy juga menegur BPOM dan Dinas Kesehatan yang dinilai lemah dalam pengawasan, padahal BPOM sudah mendapat tambahan anggaran Rp700 miliar. Ia menekankan perlunya pengawasan rutin sebulan sekali demi menjamin mutu makanan.
“Keselamatan penerima manfaat MBG jauh lebih penting daripada sekadar mengejar target pembangunan dapur atau angka serapan anggaran. Kuantitas harus berjalan paralel dengan kualitas,” tegas Edy.(*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya.