Pembunuhan Mahasiswi di Pantai Nipah, Mataram: Pelaku Bikin Alibi Kuat

Senin 22-09-2025,22:23 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Malamnya ortu Vani gelisah. Vani belum pulang. Mereka menelepon teman-teman kuliah Vani, menanyakan keberadaan Vani. Teman-teman yang ditelepon menyatakan tidak tahu. Keluarga Vani berpencar mencarinya. 

Jelang tengah malam, dari teman kuliah, Vani memberikan info kepada pihak keluarga. Bahwa sore itu Vani berangkat dengan Radiet, katanya, mereka rekreasi ke Pantai Nipah. Hendak menikmati matahari tenggelam.

Hari sudah hampir berganti Rabu, keluarga Vani berangkat ke Pantai Nipah. Mereka adalah ayah, ibu, dan paman Vani, I Wayan Sastra Bagia. Mereka juga menelepon polisi, melaporkan itu.

BACA JUGA:Ucapan Korban Picu Pembunuhan di Ponorogo: Doakan Mertua Cepat Mati

BACA JUGA:Pembunuhan Cucu Businessman Top di Manado: Pihak Korban Maafkan Pelaku

Keluarga tiba di sana, kondisi gelap. Meski itu destinasi wisata terkenal internasional, tidak ada penerangan sama sekali. Gelap total. Satu-satunya penerangan cuma sinar bulan.

Berbekal senter HP, keluarga Vani berpencar menyusuri pantai yang luas itu. 

I Wayan Sastra Bagia kepada wartawan menceritakan, setelah sekitar empat jam mereka mencari, Wayan menemukan Radiet. 

Wayan: ”Saya menemukan Radit tidur meringkuk di pasir. Ia setengah sadar. Tidak pingsan, tapi setengah sadar. Wajahnya babak belur. Ia saya tanya, di mana Vani? Ia menjawab, ia dan Vani diserang seorang pria yang muncul dari arah bukit. Ia dihajar. Sedangkan Vani, katanya, diseret pelaku entah ke mana.”

BACA JUGA:Pembunuhan Antarteman, Dibacok Celurit di Bandung: Mengapa Remaja Membunuh?

BACA JUGA:Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?

Di pantai itu ada perbukitan. Maka, Wayan sejenak mengabaikan Radiet. Ia berjalan menuju perbukitan tersebut. 

Tiba di seberang bukit, Wayan menemukan sebuah tenda kamping. Ada beberapa orang di situ. Ia bertanya ke mereka. Tapi, mereka menjawab tidak tahu. Mereka mengatakan, sejak siang tidak ada orang lain di sekitar situ.

Beberapa saat kemudian, tim polisi datang di sana dengan dua mobil. Satu mobil langsung membawa Radiet ke puskesmas terdekat. Tim lainnya bertemu keluarga, ikut mencari Vani. 

Wayan: ”Saya kemudian turun lagi dari bukit, kembali ke arah pantai. Sekitar pukul 06.00 (Wita) saya menemukan Vani tertelungkup di pantai. Saya amati, dia tidak bergerak. Saya enggak berani menyentuh. Biar diperiksa polisi.”

Tim polisi tiba di dekat tubuh Vani. Jarak antara titik tersebut dengan titik lokasi Radiet tergeletak sekitar 1 kilometer. Masih di area pantai. Polisi memeriksa, Vani dinyatakan sudah meninggal. Mayatnyi langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa. 

Kategori :