Mahasiswa Internasional Pamerkan Kain Adat Tais dan Filipiniana dalam Gelaran Panggung ICF 2025

Sabtu 04-10-2025,12:10 WIB
Reporter : Putri Rania Abida*
Editor : Taufiqur Rahman

Namun, Dian memilih mengenakan desain modern Filipiniana yang telah dimodifikasi. Sentuhan desain baru tersebut memungkinkan gaun tradisional tetap selaras dengan gaya berhijabnya.

“Dulu, mereka menggunakan pakaian ini untuk rapat atau menghadiri acara formal,” tutur Dian seraya menunjukkan bordiran daun Anahaw di dekat kerah gaunnya. 

Daun Anahaw kerap kali diasosiasikan dengan warisan budaya dan identitas nasional Filipina. Daun tersebut merepresentasikan sifat anggun, teguh, dan kuat wanita-wanita Filipina.

Tak lupa, Dian juga menceritakan sebelum abad ke-17, Spanyol memiliki pengaruh atas ketertarikan masyarakat pada gaun tersebut.

Dalam masa tersebut, Spanyol menonjolkan etika yang mengharuskan wanita untuk selalu berpakaian sopan. Bahkan, menunjukkan bagian tubuh tertentu seperti pergelangan kaki, kaki, punggung dianggap hal yang tabu.

Beberapa menit kemudian, acara kembali berlanjut. Para peserta pun kembali ke tempat duduk masing-masing untuk menyimak rangkaian agenda berikutnya, meninggalkan jejak hangat dari parade budaya yang baru saja mereka tampilkan. (*)

*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

 

Kategori :