SELAMA INI perguruan tinggi sering dipersepsikan sebagai menara gading. Tinggi, kokoh, penuh ilmu, tetapi jauh dari denyut nadi masyarakat. Riset bertumpuk, jurnal terbit ribuan, tetapi kontribusi terhadap produk nyata, industri, atau peningkatan pendapatan masyarakat masih terbatas.
Dari sanalah muncul pertanyaan yang terdengar klasik, tetapi sangat relevan untuk dicarikan jawabannya, bagaimana perguruan tinggi bisa bertransformasi menjadi penggerak ekonomi bangsa?
PERSPEKTIF GLOBAL
Di negara-negara maju, hubungan erat antara universitas dan ekonomi sudah lama terbukti. Stanford University (Amerika Serikat) adalah contoh klasik. Dari kampus itulah lahir Google, Yahoo, dan Hewlett-Packard (raksasa teknologi yang menggerakkan Silicon Valley).
BACA JUGA:Membangun Insan Kampus yang Peka dan Peduli
BACA JUGA:Integritas Riset Kampus RI Diragukan
Kekuatan Stanford ada pada riset dan ekosistem kewirausahaan. Dosen dan mahasiswa didorong, bahkan difasilitasi, untuk menjadikan riset mereka sebagai bisnis nyata.
Contoh lain, National University of Singapore (NUS). Kampus itu membangun entrepreneurship center dan inkubator bisnis yang menjadikan Singapura sebagai pusat inovasi Asia.
Bahkan, pemerintah memberikan insentif pajak bagi perusahaan rintisan yang lahir dari kampus. Hasilnya, NUS konsisten masuk daftar kampus paling inovatif di dunia.
BACA JUGA:Profesionalitas dan Kesejahteraan: Spektrum Insan Akademik Kampus
BACA JUGA:Menggalakkan Riset Aksi untuk Kebermanfaatan Kampus
Sementara itu, di Korea Selatan, pemerintahnya menjalankan program BK21 (Brain Korea 21) yang menghubungkan riset kampus dengan kebutuhan industri nasional. Dana riset digelontorkan besar-bsaran, tapi dengan syarat harus bermitra dengan perusahaan lokal agar hasilnya langsung terpakai.
Model itu mempercepat transformasi Korea Selatan dari negara berkembang menjadi negara industri maju dalam hitungan dekade.
PENGALAMAN DI INDONESIA
Indonesia sebenarnya memiliki cerita sukses meski belum sekuat contoh internasional. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, berhasil mengembangkan kapal listrik ramah lingkungan.