Guru Besar UIN Jakarta Kritik Liputan Trans7, Pesantren Jangan Dilihat Sepihak

Selasa 14-10-2025,14:52 WIB
Reporter : Hana Try Hestina Br Ginting
Editor : Taufiqur Rahman

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung terpengaruh oleh tayangan yang sensasional, melainkan melakukan tabayyun dan mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Menjelang Hari Santri Nasional 22 Oktober, Tholabi menilai polemik ini sebagai momentum penting untuk memperkuat literasi publik tentang pesantren. Ia menegaskan bahwa pesantren modern tetap adaptif dan melahirkan santri yang berkiprah sebagai akademisi, profesional, dan pemimpin publik.

“Pesantren hari ini bukan lembaga tertinggal. Banyak santri yang berkiprah sebagai akademisi, profesional, dan pemimpin publik. Ini bukti pesantren adaptif sekaligus berakar kuat pada nilai keislaman,” pungkasnya.

BACA JUGA:DPR RI Matangkan RUU BDS, Boikot Produk Israel Diarahkan Jadi Gerakan Nasional

Ia berharap Kementerian Agama, KPI, dan berbagai organisasi masyarakat bekerja sama untuk memperkuat penyampaian narasi positif mengenai pesantren.

“Kita perlu menciptakan ruang yang kondusif bagi pesantren agar terus berkembang sebagai lembaga pendidikan bermutu dan penghasil kader terbaik bangsa,” tegasnya.

Menanggapi kritik tersebut, Trans7 menyampaikan permohonan maaf resmi melalui surat tertanggal 13 Oktober 2025 kepada Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Stasiun televisi ini berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan menampilkan konten yang menonjolkan nilai positif serta keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia.(*)

*)Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|

Kategori :